Suara.com - Rencana pemerintah menyewa ribuan unit kendaraan demi mendukung mobilitas acara HUT RI ke-79 di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menuai banyak kritik dari masyarakat.
Pasalnya, ekonomi masyarakat sedang memburuk dilihat dari adanya tren penurunan jumlah kelas menengah dan melonjaknya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) di seluruh wilayah Indonesia.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS yang diolah oleh Bank Mandiri dalam Daily Economic and Market (Juli 2024), proporsi kelas menengah pada struktur penduduk Indonesia pada 2023 cuma 17,44%. Angka ini merosot tajam dari proporsi pada 2019 yang mencapai 21,45%.
Penurunan jumlah kelas menengah ini berjalan beriringan dengan meningkatnya jumlah kelompok rentan miskin. Tercatat dalam data tersebut, jumlah masyarakat rentan naik dari 68,76% pada 2019 menjadi 72,75% pada 2023.
Sebagai informasi, World Bank dalam laporannya membagi strata ekonomi masyarakat berdasarkan pengeluarannya tiap bulan. Tingkatan paling tinggi adalah mereka yang memiliki pengeluaran di atas Rp6 juta per bulan per kapita dan disebut sebagai kelas atas.
Selanjutnya, ada kelompok kelas menengah yang memiliki pengeluaran sebesar Rp1,2 juta hingga Rp6 juta per bulan per kapita. Lalu mereka yang memiliki pengeluaran Rp532 ribu hingga Rp1,2 juta per bulan per kapita tergolong sebagai kelompok calon kelas menengah (aspiring middle class/AMF).
Untuk masyarakat dengan pengeluaran Rp354 ribu hingga Rp532 ribu per bulan per kapita masuk dalam kelas rentan dan mereka yang memiliki pengeluaran di bawah Rp354 ribu per bulan per kapita masuk ke golongan miskin.
Dari data tersebut, dapat diindikasikan bahwa banyak kelas menengah turun kasta karena daya beli mereka menurun. Ini dapat dilihat pula dalam Data Mandiri Spending Index yang menunjukkan tabungan konsumen menengah dengan nilai Rp1 juta hingga Rp10 juta turun dari kisaran 100 pada Januari 2023 menjadi 96,6 pada Mei 2024.
Fenomena yang disebut pula “makan tabungan” ini paling dalam terjadi pada April 2024, yakni di level sekitar 90-an. Walau sudah makan tabungan, daya beli mereka terpantau tetap menurun dari level 130-an pada Januari 2023 menjadi 122,7 pada Mei 2024.
Baca Juga: 10 Daerah dengan Korban PHK Terbanyak di Semester 1-2024
Tak hanya pada kelas menengah, fenomena makan tabungan paling parah terjadi pada tabungan kelompok bawah atau di bawah Rp1 juta. Tabungan mereka anjlok dari level 100 pada Januari 2023 menjadi 41,8 pada Mei 2024.
Meski begitu, makan tabungan ini seiring dengan peningkatan daya beli kelompok bawah. Tercatat daya beli mereka naik dari level 90 pada Januari 2023 menjadi 109,1 per Mei 2024.
Di sisi lain, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah merilis laporan kasus PHK dari berbagai industri sepanjang Semester I 2024 atau kurun waktu Januari hingga Juni 2024. Pada periode itu, total pekerja yang terdampak PHK di seluruh Indonesia ialah 32.064 orang.
Adapun lima provinsi dengan kasus terbanyak ialah Jakarta (7.469 orang), Banten (6.135 orang), Jawa Barat (5.155 orang), Jawa Tengah (4.275 orang), dan Sulawesi Tengah (1.812 orang)
Jika diurut dari kenaikan jumlah kasus dari periode yang sama tahun 2023, lima provinsi dengan kenaikan kasus PHK terbanyak ialah Jakarta (6.786 orang), Bangka Belitung (1.489 orang), Banten (994 orang), dan Sumatera Utara (465 orang).
Jika dilihat dari persentase kenaikan, provinsi yang mengalami kenaikan terbesar adalah Bangka Belitung (3.918%), Aceh (1.745%), Jakarta (994%), Sumatera Utara (628%), dan Sulawesi Tenggara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru
-
Menteri Purbaya Sindir Kinerja Bea Cukai: Orangnya Pintar-pintar, Tinggal Digebukin Aja