Suara.com - Atas prestasinya dalam menjalankan prinsip-prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) secara konsisten, PT Aneka Tambang Tbk (Antam; IDX: ANTM; ASX: ATM), yang merupakan anggota PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (MIND ID) - BUMN Holding Industri Pertambangan mendapatkan penghargaan dalam ESG Initiative Awards (EIA) 2024.
Direktur Operasi dan Produksi Antam, Hartono mengatakan, penerapan prinsip-prinsip ESG dalam menjalankan operasi merupakan kunci yang harus dilakukan guna mencapai keberlanjutan.
"Perusahaan terus berupaya mendorong inovasi, terutama dalam penerapan operasional yang berkelanjutan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik dan standar pengelolaan lingkungan yang berlaku. Kami juga menyadari pentingnya peran manajemen dalam memastikan implementasi inisiatif ESG dilakukan secara konsisten. Apresiasi EIA 2024 ini menjadi motivasi Kami untuk terus meningkatkan pelaksanakan inisiatif ESG, sehingga mampu memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan dan pemegang saham," ujarnya.
Perusahaan meraih tiga penghargaan untuk kategori Best Regulatory and Policy Advocacy, Best Biodiversity and Nature Conservation, dan Best Leader for ESG Initiative. Penyerahan penghargaan dilaksanakan pada 8 Agustus 2024.
Antam meraih Predikat Diamond dalam kategori Best Biodiversity Nature Conservation. Sebagai perusahaan yang mengelola sumber daya mineral, Antam menyadari pentingnya melakukan pengelolaan lingkungan, termasuk menjaga keanekaragaman hayati.
Pada kategori Best Regulatory and Policy Advocacy, perusahaan meraih Predikat Gold. Selain itu, Antam juga meraih penghargaan Best Leader for ESG Initiative melalui Ketua Tim ESG, Anas Safriatna.
Antam secara konsisten melakukan berbagai upaya keberlanjutan mulai dari pengelolaan lingkungan, dimana pada periode 2022–2023, perusahaan telah menanam 1,5 juta pohon. Antam juga mencatatkan zero fatality pada tahun 2023, yang membuktikan praktik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang baik dan berupaya memberikan kontribusi yang optimal kepada negara dan membantu peningkatan kemandirian masyarakat melalui kinerja keberlanjutan yang diterapkan.
Berita Terkait
-
Naik Tipis, Daftar Harga Emas Antam Hari Ini
-
Jadi Contoh Baik dalam Bayar Pajak, Atta Halilintar Dapat Apresiasi Lagi dari DJP
-
Harga Emas Antam Tak Bergerak, Ini Daftarnya
-
Antam dan MIND ID Laksanakan Bakti BUMN untuk Indonesia di Halmahera
-
Bersama MIND ID, Antam Laksanakan Bakti BUMN Untuk Indonesia di Halmahera
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Akui Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun, BI Minta Tolong ke Pemerintah dan Pengusaha
-
RS Azra Percayakan Implementasi Host Bridging System Kepada AdMedika Untuk Percepat Layanan Pasien
-
5 Fakta Krisis Singapura: Harga Sewa Melambung hingga Restoran Tutup
-
Lowongan Kerja Kemenko PM September 2025: dari Videografer sampai Social Media Specialist
-
IHSG Loyo Didorong Pelemahan Rupiah
-
Menkeu Purbaya Bisa Andalkan Sektor Migas untuk Kejar Target Ekonomi Tumbuh 6 Persen
-
Merasa Terlindungi, Guru di Sukabumi Ceritakan Pengalaman Positif dengan JKN
-
Rupiah Terkapar Tak Berdaya Lawan Dolar AS Hari ini ke Level Rp 16.600
-
BTN Syariah Akan Berubah Jadi Bank Syariah Nasional, Layani Tabungan Emas Hingga Haji
-
CFX Catat Transaksi Derivatif Kripto Tembus Rp73,8 Triliun