Suara.com - PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) telah melakukan transformasi di segala bidang. Emiten pertambangan emas ini melakukan transformasi demi meningkatkan produktivitas dan operasional menjadi efisien.
Salah satu langkah berani yang dilakukan AMMN segera setelah akuisisi adalah menutup 40 persen kapasitas penambangan selama tiga bulan pada tahun 2017 untuk menyusun ulang rencana penambangan, sehingga alat gali dan alat angkut bekerja lebih produktif dan efisien.
Gebrakan ini mampu meningkatkan volume production blasting secara signifikan dengan fragmentasi yang optimal.
"Kami selalu mengutamakan integritas dalam menjalankan bisnis operasional," ujar Vice President Corporate Communications & Investor Relations AMMN, Kartika Octaviana dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/9/2024).
Selain itu, untuk mencapai produktivitas tinggi, perseroan juga mengoperasikan sebanyak 138 unit truk CAT793C di tambang Batu Hijau. Truk yang dapat mengangkut hingga 240 ton bijih mineral ini memerlukan pemeliharaan dengan biaya yang besar.
Untuk mendorong efisiensi pemeliharaan, AMMN mengambil alih fasilitas perakitan Machine Rebuild Centre (MRC) dan Component Rebuild Centre (CRC) dari pihak ketiga pada tahun 2018.
Dengan demikian, perseroan dapat melakukan pemmbongkaran dan perakitan ulang komponen setiap truk hanya dalam waktu 23 hari di Batu Hijau.
Hasilnya, AMMN secara signifikan mengurangi biaya perakitan hingga sekitar 35 persen dibandingkan dengan perakitan yang sebelumnya dilakukan di Kalimantan Timur, yang memakan waktu 9-12 bulan.
Kini, AMMN tengah menjalankan berbagai proyek ekspansi, antara lain proyek smelter tembaga dan precious metal refinery, ekspansi kapasitas processing plant, serta seluruh fasilitas pendukungnya. Mega proyek tersebut diharapkan dapat semakin mendukung posisi AMMN untuk menjadi bisnis pertambangan yang terus bertumbuh dan unggul.
Baca Juga: Harga Migas Hingga AMMN Dongkrak Kinerja Medco
"Komitmen AMMN terhadap keunggulan dan kualitas tinggi juga terus kami jaga dengan melakukan perbaikan secara terus menerus, sehingga memperkuat reputasi kami sebagai pemimpin dalam kinerja operasional di industri pertambangan. Kami melihat hal inilah yang menjadi kunci untuk membangun kepercayaan publik," kata Kartika.
Atas transformasi itu, AMMN diganjar 'World’s Most Trustworthy Companies 2024' atau perusahaan paling terpercaya versi Majalah Newsweek. AMMAN berhasil menempati urutan 15 dari 53 perusahaan di berbagai negara untuk kategori 'Materials and Chemicals'.
Perusahaan yang masuk dalam penilaian 'World’s Most Trustworthy Company adalah perusahaan yang tercatat di bursa efek di 20 negara target, dengan pendapatan lebih dari 500 juta dolar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Pengusaha Ungkap Plus Minus Larangan Impor Baju Bekas Menkeu Purbaya
-
Telkomsat - Kemenkes Kerja Sama Mendorong Pemerataan dan Digitalisasi Layanan Kesehatan Berbasis AI
-
Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga
-
Menkeu Purbaya Tegas Sikat Impor Ilegal di Pelabuhan: Saya Nggak Akan ke Pasar
-
Emiten INET Sebentar Lagi Jadi Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Outsourcing PADA
-
Dari Jalan Cepat hingga Fashion Show, Begini Cara Seru Peserta BPJS Jaga Kesehatan
-
Sektor Produksi Jadi Penopang, BRI Salurkan KUR Rp130,2 Triliun hingga September 2025
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM