Suara.com - Traveling kini menjadi salah satu aktivitas gaya hidup yang semakin diminati. Kehadiran tren seperti 'staycation' pun menjadikan kegiatan ini semakin mudah dilakukan.
Tanpa perlu melakukan perjalanan jauh, masyarakat kini bisa menikmati waktu berkualitas sambil merasakan suasana baru di lokasi yang relatif dekat dengan tempat tinggal.
Di balik meningkatnya tren wisata, ada kesadaran baru yang juga mulai tumbuh. Tak lagi hanya sekadar menikmati destinasi, kini wisatawan semakin peka akan peran mereka dalam mendukung keberlanjutan.
Laporan terbaru dari PwC menunjukkan bahwa semakin banyak traveler yang memahami pentingnya keberlanjutan dalam setiap aktivitas wisata mereka.
Tentu ini merupakan langkah awal yang menjanjikan untuk mendorong perubahan menuju praktik wisata yang lebih ramah lingkungan. Apa lagi, lembaga pemerintah dan pelaku industri juga terus bersinergi dalam mendukung inisiatif ini.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), misalnya, telah meluncurkan berbagai program strategis, seperti perdagangan karbon dan kompensasi emisi gas rumah kaca, melalui pengembangan sistem ekonomi yang mengedepankan Nilai Ekonomi Karbon (NEK).
Namun, perjalanan ini tidak selalu mulus. Meski banyak wisatawan ingin beralih ke opsi ramah lingkungan, mereka sering kali dihadapkan dengan kebingungan.
Menurut riset dari Boston Consulting Group, konsumen cenderung awam tentang brand mana saja yang menawarkan produk atau solusi berkelanjutan, dan bahkan ketika mereka tahu, akses untuk mendapatkannya relatif lebih sulit.
Hal ini membuat wisatawan kesulitan menemukan pilihan yang sesuai dengan nilai keberlanjutan yang mereka inginkan.
Padahal, sebagai konsumen, sumbangsih mereka sangat penting dalam mendorong terciptanya industri pariwisata yang semakin hijau.
Oleh karena itu, kolaborasi yang semakin kuat antara pelaku industri sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan yang ada dan menciptakan ruang agar semua pemangku kepentingan bisa ikut ambil bagian.
Pelaku industri pariwisata kini ditantang untuk semakin cerdas dalam menciptakan pengalaman wisata yang berkesan sekaligus berkelanjutan. Salah satu pemain yang sudah berpartisipasi adalah Bobobox.
Sebagai grup perhotelan yang mengoperasikan hotel kapsul dan kabin luar ruang di Indonesia, Bobobox secara konsisten menawarkan berbagai opsi ramah lingkungan, memungkinkan semua tamu untuk berpartisipasi melalui langkah-langkah sederhana yang berdampak.
Salah satu inovasi yang diluncurkan tahun lalu adalah fitur Carbon Offset Toggle. Dengan fitur ini, tamu dapat dengan mudah mengurangi jejak karbon mereka selama menginap hanya dengan mengaktifkan opsi ini di aplikasi Bobobox sebelum menyelesaikan pembayaran.
Setiap kontribusi yang diberikan kemudian dikonversi menjadi kredit karbon untuk mendukung Lahendong Geothermal Project, yang berfokus pada pemanfaatan energi terbarukan dari panas bumi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Menkeu Purbaya Buka Suara: Tak Ada Anggaran di APBN untuk 'Family Office', Tapi Siap Beri Dukungan!
-
Profil Glenny Kairupan: Direktur Garuda Indonesia, Kader Gerindra, Purnawirawan TNI
-
Investor Baru Bawa Angin Segar, FUTR Bakal Bangun PLTS 130 MW
-
Nasib Kelangkaan Stok BBM SPBU Swasta Ditentukan Jumat Ini
-
Warning Keras Mahfud MD ke Menkeu Purbaya: Bubarkan Satgas BLBI Ciptakan Ketidakadilan
-
Dasco dan Mensesneg Sambangi Rosan Roeslani di Danantara, Ini yang Dibahas
-
Menkeu Purbaya Dapat Pesan 'Rahasia' Lewat WA: Larang Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai APBN
-
Bahlil Baru Loloskan 4 dari 190 Perusahaan Tambang untuk Kembali Beroperasi
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok