Suara.com - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui Sub Holdingnya PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo kembali meraih penghargaan ASEAN Energy Awards (AEA) tahun 2024 atas komitmen dan konsistensi perusahaan pengelola perkebunan sawit terluas di dunia tersebut dalam memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) melalui pengolahan limbah cair sawit atau palm oil mill effluent (POME).
Penghargaan dari ASEAN Center For Energy (ACE) atau organisasi antar pemerintah negara-negara Asia Tenggara yang bertugas dalam mempercepat integrasi strategi energi serta katalisator pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN tersebut diterima langsung Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa.
Penghargaan yang juga diserahkan bersamaan dengan rangkaian 42nd ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM) and 24th ASEAN Energy Business Forum (AEBF)-24) tersebut turut dihadiri Region Head PTPN IV Regional III Rurianto.
“Konsistensi PTPN dalam memanfaatkan EBT kembali diapresiasi. Penghargaan ini merupakan yang ketiga kalinya diraih PTPN Group. Menjadi penyemangat kami agar terus memperluas pemanfaatan energi baru terbarukan yang sejalan dengan transformasi perusahaan serta visi bangsa mewujudkan Net Zero Emission,” kata Jatmiko sesaat usai menerima penghargaan tersebut.
Penghargaan kali ini disabet PalmCo melalui unit Biogas Cofiring Pabrik Kelapa Sawit Sei Tapung PTPN IV Regional III yang beroperasi di Provinsi Riau. PalmCo dinobatkan sebagai juara pertama atau The Winner of the CHP Generation of the ASEAN Renewable Energy Awards 2024 untuk kategori ASEAN Renewable Energy Project.
Biogas Cofiring PKS Sei Tapung menjadi 1 dari 8 fasilitas pemanfaatan energi baru terbarukan yang ada di Perusahaannya. Biogas Cofiring Sei Tapung yang menghasilkan energi 25 juta kilo kalor pertahun tersebut juga mampu menyerap 18,5 ribu ton CO2 equivalen pertahun.
Selanjutnya energi yang dihasilkannya sendiri dimanfaatkan sebagai sumber tenaga bagi boiler di PKS Sei Tapung yang berdampak pada pengurangan bahan bakar diesel secara signifikan.
Secara total, dari 8 EBT dimana 7 diantaranya telah beroperasi secara optimal, Perusahaan saat ini menghasilkan 5,3 MW energi listrik dan 64,7 juta kilo kalor energi pertahun. Disisi dekarbonisasi, atau upaya penekanan pelepasan karbon sebagai sumber gas rumah kaca, 7 fasilitas EBT PalmCo tersebut saat ini mampu menyerap hampir 150 ribu Ton karbon pertahun.
Jatmiko menegaskan bahwa program pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang merupakan komitmen PTPN Group dalam mendukung pemerintah RI menuju “net zero emission 2060” itu, menjadi bagian dari program circular economy yang nyata.
Baca Juga: PTPN Group Raih Pertumbuhan Aset 15,6 Persen dalam Empat Tahun
Untuk itu dirinya mengakui salah satu pendekatan yang kian masif dilaksanakan adalah melalui pembangunan pembangkit tenaga biogas yang memanfaatkan limbah cair dan hingga 2030 PalmCo merencanakan sejumlah pembangunan fasilitas EBT tambahan bekerja sama dengan banyak pihak baik dalam dan luar negeri.
“Insya Allah hingga 2030 kita merencakan 29 fasilitas EBT baru di Pabrik Sawit yang kita miliki. Tidak terbatas pada pembangkit listrik, cofiring, atau Compressed Biomethane Gas yang saat ini sedang dikerjakan bersama reNikola Malaysia, kita juga mencoba menjajaki untuk membangun Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau renewable jet fuel yang dipergunakan pesawat terbang,” bebernya.
Untuk diketahui, penghargaan dari ASEAN Center for Energy yang berada langsung di bawah organisasi ASEAN melalui program ASEAN Energy Awards ini adalah kali ketiga diterima PTPN IV Regional III Provinsi Riau, yang dulu dikenal dengan PTPN V.
Tahun 2023 sebagai “second runner up” untuk kategori Renewable Energi for Cogeneration atas Biogas Cofiring PKS Sei Pagar, di Kabupaten Kampar Riau.
Kemudian, pada 2014 perusahaan juga berhasil meraih penghargaan serupa untuk kategori Off Power pada proyek PLTBg Tandun.
ASEAN Energy Award merupakan ajang penghargaan bidang energi di ASEAN yang mulai diadakan sejak 2000 silam. Kegiatan ini diselenggarakan oleh ASEAN Center for Energy di bidang energi baru terbarukan dan konservasi energi, dalam rangka mempromosikan pemanfaatan energi baru terbarukan serta penerapan efisiensi dan konservasi energi di tingkat regional ASEAN.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Menolak Digusur, Pria 42 Tahun Malah Bangun Rumah 10 Lantai
-
IHSG Menguat di Awal Sesi, Saham Apa Saja yang Jadi Primadona?
-
Ekonom: Jangan Ada Agenda Politis di Demo Ojol 17 September
-
Bank Mandiri Dapat Kucuran Dana Pemerintah Rp55 Triliun, Dipake Buat Apa?
-
Sepi Peminat, Ford Pangkas 1.000 Karyawan di Divisi Mobil Listrik
-
Bansos Beras Lanjut, 18 Juta Keluarga Dapat Beras 10 Kg pada Oktober-November
-
Harapan Buruh pada Menkeu Purbaya: Jangan Naikkan Cukai Rokok!
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas