Suara.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah usai pada 20 Oktober 2024 lalu. Namun, banyak program-program dari pemerintahan Jokowi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Salah satunya adalah program Tol Laut yang telah berjalan sejak pemerintahan periode pertama Jokowi pada 2014. Program Tol Laut ini bertujuan untuk mengatasi disparitas harga bahan pokok dan barang lainnya antara Indonesia Barat dan Timur.
Dengan program ini, pemerintahan Jokowi menjaga harga-harga bahan pokok di Indonesia Timur tetap sama dengan di Indonesia Barat.
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, program ini sangat berhasil dalam mengatasi disparitas harga.
Dia menyebutkan bahwa berkat program-program tersebut, dalam beberapa tahun terakhir, aksesibilitas pelayanan publik semakin mudah, konektivitas antarpulau yang sebelumnya belum terlayani transportasi laut komersial meningkat, distribusi barang semakin lancar, integrasi nasional semakin kuat, serta pertumbuhan ekonomi lokal, pendapatan masyarakat, lapangan kerja, dan jumlah wisatawan meningkat.
"Berkat kerja keras kita, konektivitas antarpulau meningkat, harga barang lebih terjangkau, disparitas harga terjaga, dan kesejahteraan masyarakat terpencil semakin membaik," ujar Menhub, seperti dikutip Kamis (24/10/2024).
Menhub Budi Karya juga mencatat bahwa program ini telah meningkatkan muatan kapal dalam 10 tahun terakhir.
Dalam catatan Kemenhub, pada 2015, muatan mencapai 30 ton dengan 88 TEU (Twenty-foot Equivalent Unit) menjadi 851,7 ton dengan 24.556 TEU pada 2024. Selain muatan pelabuhan singgah, Tol Laut juga mengalami kenaikan dari 11 pelabuhan pada 2015 menjadi 109 pelabuhan pada 2024.
Kapal dan trayek pun mengalami peningkatan, yakni dari 3 kapal pada 2015 menjadi 37 kapal pada 2024, serta dari 3 trayek pada 2015 menjadi 39 trayek pada 2024.
Baca Juga: 10 Tahun Jokowi, Bansos BLT Hingga PKH Tekan Angka Kemiskinan Ekstrem
Kemudian, untuk angkutan laut perintis, terjadi peningkatan trayek dari 86 trayek pada 2015 menjadi 107 trayek pada 2024, dengan persebaran 12 trayek di Indonesia Barat, 41 trayek di Indonesia Tengah, dan 54 trayek di Indonesia Timur.
Sementara itu, jumlah anggaran yang telah dikeluarkan pemerintah selama 10 tahun untuk angkutan laut perintis mencapai Rp10,98 triliun.
Melalui Tol Laut, pemerintah berkomitmen mendukung pembangunan wilayah-wilayah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP).
Keberadaan Tol Laut telah membuka peluang ekonomi baru di daerah-daerah yang dilalui, yang sebelumnya sulit berkembang karena terbatasnya akses transportasi.
Lebih dari itu, Tol Laut tidak hanya menjadi alat transportasi, tetapi juga jembatan kemanusiaan yang menghubungkan seluruh pelosok negeri, khususnya dalam mendukung hari besar keagamaan dan mengangkut bantuan kemanusiaan serta bencana alam.
"Dasar inisiasi Presiden untuk menghadirkan layanan Tol Laut adalah angkutan logistik ke wilayah timur yang belum maksimal, ditandai dengan adanya disparitas harga. Tahun 2015 kami memulai layanan Tol Laut yang menghubungkan titik-titik di barat dan timur, dari awalnya 3 trayek menjadi 39 trayek," pungkas Menhub.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan