Suara.com - Emiten pengolah dan pengekspor udang yang terafiliasi dengan Kaesang Pangarep PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. (PMMP) tengah menghadapi kesulitan ekonomi yang cukup berat, karena menunggak gaji para pekerjanya.
Akibat tunggakan gaji selama 4 bulan itu, mereka terpaksa menumpuk utang hingga jutaan rupiah.
Fitriani, salah satu karyawan, mengungkapkan bahwa dirinya kini memiliki utang sebesar Rp 5 juta lebih.
Uang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti membayar kos dan mengirimkan uang untuk keluarga di kampung halaman.
"Saya sudah berusaha mencari pinjaman ke mana-mana karena tidak ada pemasukan lain. Situasi ini sangat memberatkan," ujar Fitriani dikutip Kamis (24/10/2024).
Para karyawan berharap perusahaan segera membayar gaji yang tertunggak agar mereka dapat melunasi utang dan kembali menjalani kehidupan yang lebih baik.
Kini para karyawan menuntut hak-hak mereka sebagai pekerja segera dipenuhi.
Para karyawan berharap pihak perusahaan dapat segera menyelesaikan masalah ini dan memberikan solusi yang adil bagi seluruh pekerja.
Hingga saat ini, pihak perusahaan belum memberikan keterangan resmi terkait tunggakan gaji tersebut. Para karyawan berharap pihak berwenang dapat turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini dan memberikan perlindungan bagi para pekerja.
Asal tahu saja PMMP saja baru mencatatkan kerugian yang cukup besar pada kuartal II 2024 hingga Rp210 miliar, anjloknya penjualan udang menjadi biang keroknya.
Baca Juga: Tangis Kaesang Pecah, Hujatan Netizen ke Anaknya Jadi Pukulan Berat
Kaesang memiliki saham PMMP melalui PT Harapan Bangsa Kita atau GK Hebat sebanyak 8% saham. Kaesang mulai masuk ke investasi di PMMP sejak November 2021 lalu.
Pada kuartal II 2024 PPMP harus membukukan kerugian per Juni 2024 sebesar US$12,84 juta atau setara dengan Rp210,23 miliar (Rp16.370/US$1 per 28 Juni 2024), dibandingkan per Juni 2023 yang masih membukukan laba bersih sebesar US$3 juta atau setara dengan Rp49,19 miliar.
Kerugian disebabkan oleh anjloknya penjualan perseroan per Juni 2024 sebesar 40,18% menjadi US$59,9 juta atau setara dengan Rp980,64 miliar, dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$100,14 juta atau setara dengan Rp1,64 triliun.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Kementerian ESDM Tata Kelola Sumur Rakyat, Warga Bisa Menambang Tanpa Takut
-
KA Purwojaya Alami Anjlok, Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh Terganggu
-
Update Harga Emas Antam 24 Karat 25 Oktober: Turun Tipis, Inikah Saat Tepat untuk Beli?
-
Perempuan Berdaya, Masyarakat Maju: FEB UI Selenggarakan Pelatihan di RW 11 Manggarai
-
BRI Perkuat Desa BRILiaN Lewat Bantuan Infrastruktur dan UMKM
-
Setelah 5 Kereta Sempat Berhenti Mendadak, Operasional LRT Jabodebek Kembali Normal
-
Selama Sepekan Harga Emas Antam Anjlok Rp 78.000 per Gram
-
IFG Life Pastikan Klaim Polis Nasabah Tak Dipungut Biaya
-
IHSG Ngebut di Pekan Ini Naik 4,50 Persen, Kapitalisasi pasar Tembus Rp 15.234 Triliun
-
LRT Jabodebek Gangguan Hingga Pengguna Jalan di Pinggir Rel, Apa Penyebabnya?