Suara.com - Berita peretasan besar-besaran di sebuah platform perdagangan kripto di Indonesia, di mana lebih dari Rp 340 miliar aset kripto dilaporkan hilang, menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan investor.
Peretas dilaporkan telah berhasil menguras berbagai token dari hot wallet platform tersebut, termasuk Toko Token (TOKO).
Menurut Senior Analyst Hyperionx Capital, Welesiang Salim, dampak buruk dari peretasan ini bukan hanya pada hilangnya token milik pengguna, tetapi juga potensi dampak lebih luas bagi pasar token berkapitalisasi kecil.
“Jika langkah cepat tidak diambil, seperti buyback token yang dicuri, maka pasar token kecil seperti Toko Token berisiko menghadapi tekanan jual yang sangat besar. Likuiditas bisa cepat menguap, harga bisa jatuh drastis akibat aksi panik jual dari investor yang khawatir token mereka tak lagi bernilai,” jelasnya ditulis Jumat (1/11/2024).
Walaupun beberapa token telah diblokir dan dipantau, termasuk Toko Token yang sudah masuk blacklist, situasi ini berpotensi menciptakan tekanan beli pada token-token kecil lainnya. Jika buyback dilakukan, harga bisa melonjak secara signifikan karena permintaan yang meningkat.
Ia juga memperingatkan bahwa jika bank run terjadi—di mana pengguna menarik aset mereka dalam jumlah besar karena ketidakpercayaan—maka harga token dapat jatuh lebih cepat, merusak reputasi bursa dan menambah volatilitas. Token berkapitalisasi kecil yang sudah rapuh bisa terpukul lebih keras lagi.
“Ini bukan sekadar soal kehancuran harga, tapi bisa menjadi krisis kepercayaan besar di dunia kripto Indonesia,” tambahnya.
Untuk menghadapi hal ini, perlu ada langkah yang jelas seperti audit keamanan publik, kerjasama dengan penegak hukum, dan mekanisme ganti rugi bagi pengguna yang terdampak. Tanpa langkah cepat, dampak negatif ini dapat mengganggu stabilitas industri kripto di Indonesia.
“Peretasan ini adalah peringatan keras bahwa keamanan adalah prioritas di dunia kripto yang sangat fluktuatif.” tutupnya.
Baca Juga: Bitcoin Tembus Rp 1,11 Miliar, Investor Makin Optimis
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram
-
IHSG Loyo Sepekan, Asing Bawa Kabur Rp 31,59 Miliar