Suara.com - Konferensi Kelapa Sawit Indonesia ke-20 atau Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2024 dibuka dengan penuh semangat dan antusiasme dari berbagai kalangan.
Acara yang menjadi ajang penting bagi para pemangku kepentingan di industri kelapa sawit ini berhasil menarik perhatian banyak pihak, baik dari dalam negeri maupun internasional.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono mengatakan, pada edisi yang istimewa ini, IPOC merayakan dua dekade keberadaannya, yang mencatatkan pertumbuhan signifikan baik dalam jumlah peserta maupun kualitas diskusi.
"Antusiasme peserta setiap tahun merupakan indikator jelas bahwa IPOC terus berkembang dan berhasil menjadi platform yang penting untuk dialog, jaringan, serta kolaborasi di sektor kelapa sawit," kata Eddy di Bali, Kamis (7/11/2024).
IPOC 2024 mengusung tema “Seizing Opportunities Amidst Global Uncertainty”, yang menggarisbawahi tantangan besar yang dihadapi industri kelapa sawit global.
Ketidakpastian ekonomi global, ketegangan geopolitik, serta kebijakan proteksionisme, seperti peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR), menjadi perhatian utama. Namun, meskipun ada penurunan dalam kinerja ekspor dan produksi pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, industri kelapa sawit Indonesia masih menunjukkan potensi pertumbuhan yang positif di masa depan.
Dalam hal ini, pemerintah Indonesia terus mendorong program biodiesel B40 yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi domestik dan berpengaruh pada dinamika produksi serta ekspor.
Meski ada tantangan terkait stagnasi produksi akibat lambatnya program replanting perkebunan kecil, para pelaku industri optimis bahwa pasar kelapa sawit global akan kembali menguat pada tahun 2025.
Selain membahas isu ekonomi dan geopolitik, IPOC 2024 juga memberikan penghargaan kepada para petani kelapa sawit kecil yang telah menunjukkan komitmen tinggi dalam praktik pertanian berkelanjutan.
Baca Juga: IPOC 2024 Dua Dekade Mengukir Sejarah dan Menyongsong Peluang Baru di Industri Kelapa Sawit
Salah satu penghargaan bergengsi tahun ini diberikan kepada KUD Kongbeng Bersatu dari Kutai Timur, Kalimantan Timur, yang berhasil meraih predikat sebagai kelompok tani dengan produktivitas tertinggi, yakni 36,84 ton per hektar per tahun.
Ini adalah tahun ketiga berturut-turut KUD Kongbeng Bersatu meraih gelar ini, sebuah pencapaian luar biasa yang menjadi contoh bagi petani lainnya.
Menghadapi tantangan besar di masa depan, IPOC 2024 menegaskan pentingnya kebijakan pemerintah yang tepat untuk menjaga daya saing industri kelapa sawit Indonesia.
Diharapkan, melalui kebijakan yang mendukung keberlanjutan dan efisiensi, Indonesia dapat terus mempertahankan posisinya sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia sekaligus memajukan visi Indonesia Emas 2045.
Dengan berbagai peluang yang ada, para pemangku kepentingan dari industri kelapa sawit, baik yang hadir di IPOC maupun yang terlibat dalam diskusi sepanjang tahun, diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi sektor ini dalam menghadapi ketidakpastian global.
Optimisme untuk tahun 2025 tetap tinggi, dengan harapan besar agar kelapa sawit Indonesia terus menjadi pilar utama perekonomian nasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Suara Penumpang Menentukan: Ajang Perdana Penghargaan untuk Operator Bus Tanah Air
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang