Suara.com - PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA), anak perusahaan dari konglomerat Salim Group, melaporkan peningkatan yang cukup signifikan pada rasio kredit bermasalah (NPL) hingga hampir mencapai ambang batas 5% yang ditetapkan oleh regulator.
Kenaikan NPL ini menjadi sorotan mengingat kondisi ekonomi yang masih dibayangi ketidakpastian.
Peningkatan NPL di Bank Ina ini sejalan dengan tren kenaikan NPL yang terjadi di beberapa bank milik konglomerat lainnya.
Berdasarkan laporan keuangan Bank Ina hingga kuartal III 2024 yang dilihat Rabu (13/11/2024) lonjakan kredit macet telah mencapai 247 bps menjadi 4,46% dari sebelumnya 1,99% pada September 2023. Kemudian, NPL net juga meningkat 245 bps menjadi 3% dari sebelumnya 0,55%.
Kondisi ini membuat laba perseroan turun 35% menjadi sebesar Rp110,23 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp170,49 miliar.
Penurunan ini menyebabkan laba per saham dasar dan dilusian turun dari Rp27,89 menjadi Rp17,97.
Sementara pendapatan bunga bersih Bank Ina juga tercatat menurun menjadi Rp535,96 miliar dari raihan Rp541,84 miliar pada tahun sebelumnya. Pendapatan bunga meningkat 13,6% menjadi Rp1,42 triliun dibandingkan Rp1,25 triliun tahun lalu, namun beban bunga yang juga naik signifikan menjadi Rp886,36 miliar dari Rp717,81 miliar berkontribusi pada penurunan pendapatan bunga bersih.
Total pendapatan operasional lainnya turun menjadi Rp34,02 miliar dari Rp46,37 miliar. Rincian pendapatan ini meliputi keuntungan dari penjualan efek-efek dengan nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain dan laba rugi bersih, yang menurun menjadi Rp9,46 miliar dari Rp22,85 miliar tahun sebelumnya.
Dari sisi intermediasi, Bank Ina telah menyalurkan kredit sebesar Rp13,25 triliun, naik 7,63% yoy dari sebelumnya Rp12,31 triliun. Meski demikian, aset bank tersebut turun 4,75% yoy menjadi Rp22,44 triliun dari sebelumnya Rp23,56 triliun.
Baca Juga: Kronologi BNI "Nyangkut" Rp374 Miliar karena Beri Utang ke Sritex
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
Terkini
-
Bukan Cuma Slogan! UMKM Terbukti 'Penyelamat' Ekonomi RI
-
Bos BJBR Turun Gunung Layani Nasabah
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
-
Ambang Batas Penghasilan Tak Kena Pajak Perlu Dinaikkan, Obati Daya Beli Menurun
-
Saldo DANA Kaget: Tersedia 3 Link, Berkesempatan dapat Rp249 Ribu Akhir Pekan Ini!
-
Sesalkan Penjarahan ke Rumah Sri Mulyani, Celios: Pengawalan Rumah Menkeu Harusnya Setara Wapres
-
Asosiasi Logistik Mengeluhkan Tarif Tol JTCC Terlalu Mahal
-
6 Tips Menanam Stroberi di Dalam Rumah, Hasil Buah Tetap Manis dan Segar
-
Tanaman Sukulen di Rumah Lesu atau Mati? Kenali 5 Kesalahan Umum Merawat Tanaman Ini
-
Masuk Pasar Kripto Indonesia, EDENA Token Resmi Melantai di Indodax