Suara.com - Kondisi keuangan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang semakin memburuk akibat tumpukan utang memaksa perusahaan tekstil ini untuk terus melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara berkala hingga tahun 2025.
Langkah ini tentu saja memberikan dampak yang sangat signifikan bagi ribuan karyawan Sritex dan keluarga mereka.
Berdasarkan laporan keuangan emiten dengan kode SRIL ini, perusahaan memutuskan akan terus melanjutkan PHK kepada para karyawannya hingga 2025 mendatang.
"Pengurangan karyawan secara berkala hingga 2025," sebut laporan keuangan Sritex yang dikutip Selasa (12/11/2024).
Sritex sendiri telah melaporkan kerugian neto sebesar USD 25.734.056 pada semester pertama tahun 2024. Kondisi ini, ditambah dengan defisit modal yang signifikan, menimbulkan keraguan atas kemampuan perusahaan untuk terus beroperasi.
Manajamen Sritex tengah berjuang meningkatkan penjualan dan efisiensi biaya, termasuk melalui pengurangan karyawan dan pengembangan produk baru. Perusahaan juga telah mendapatkan dukungan finansial dari pemegang saham.
Manajemen sendiri mengakui segala masalah itu telah mengindikasikan adanya suatu ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.
Dalam laporan itu, manajemen menilai ketepatan asumsi kelangsungan usaha tergantung pada dukungan keuangan yang berkelanjutan dari sponsor melalui kegiatan penggalangan dana dan kemampuan Perusahaan dan Entitas Anak untuk menghasilkan arus kas yang cukup dari operasinya untuk memenuhi kewajibannya yang mencakup bayaran kembali pokok dan bunga yang dinegosiasikan kembali atas liabilitasnya, serta kepatuhan dengan semua persyaratan di bawah Rencana Perdamaian.
Gelombang PHK Sritex sudah terjadi sepanjang tahun ini, sebanyak 10 ribu karyawan terdampak efisiensi ini. Bahkan saat ini sebagian pegawai terpaksa diliburkan akibat kekurangan bahan baku.
Baca Juga: Sritex Resmi PHK Ribuan Karyawannya, BNI jadi Satu-satunya Bank BUMN yang 'Nyangkut' Rp374 Miliar
"Memang kami sekarang mengalami kekurangan bahan baku," terang Direktur Utama Sritex Iwan Setiawan Lukminto atau biasa disapa Wawan usai menerima kunjungan dari Komisi VII DPR RI, Kamis (7/11).
Sejak dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang melalui putusan nomor 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg 21 Oktober lalu, perusahaan tidak lagi leluasa mengelola aset-asetnya. Kewenangan mengurus dan membereskan harta perusahaan dialihkan oleh kurator yang ditunjuk pengadilan.
Sritex tercatat mengalami kerugian besar berturut-turut selama kurun waktu empat tahun terakhir. Sepanjang paruh pertama 2024 saja, Sritex sudah mencatat rugi sebesar USD 25,73 juta atau setara dengan Rp 402,66 miliar.
Aset perusahaan per Juni 2024 tercatat 617 juta dollar AS. Nilai aset Sritex ini mengalami penurunan dibanding pada 2023 yakni 648 juta dollar AS. Lalu pada 2022, aset Sritex tercatat lebih besar yakni 764,55 juta dollar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
Laba Bersih UNVR Melonjak Lebih dari Dua Kali Lipat Q3 2025, Janjikan Dividen Jumbo
-
Status "SI" di SIKS: Apakah Dana Bansos Sudah Bisa Transfer Rekening?
-
BI: Uang Beredar Tembus Rp 9.771,3 Triliun, Ini Faktornya
-
Anggaran Subsidi BPJS Kesehatan Ditambah, Iuran Masyarakat Jadi Lebih Murah?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
OJK: Aset Dana Pensiun Tembus Rp 1.593 Triliun
-
Rupiah Dibuka Menguat Tipis Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Huabao Suntik Rp164 Miliar, Landasan Pacu Bandara Maleo Kini Mampu Tampung Pesawat Jumbo!
-
IHSG Melesat Hingga Ke Level Tertinggi Intraday di Awal Sesi Jumat
-
Emas Antam Bangkit, Harganya Meloncat Jadi Rp 2.354.000 per Gram