Suara.com - Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, menjaga loyalitas pelanggan adalah salah satu kunci sukses jangka panjang. Berbagai strategi pun diterapkan perusahaan untuk menarik minat konsumen dan mendorong mereka agar terus kembali menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan.
Dua strategi yang populer dalam meningkatkan loyalitas pelanggan adalah program cashback dan loyalty points. Kedua pendekatan ini memiliki keunikan masing-masing dan mampu menawarkan manfaat berbeda bagi konsumen. Lalu, mana yang lebih efektif dalam jangka panjang-cashback atau loyalty points?
Program cashback dan loyalty points adalah dua strategi yang umum digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan retensi pelanggan. Cashback memberikan pengembalian dana instan setelah pembelian, sementara loyalty points mengumpulkan poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah di masa depan. Pilihan antara keduanya tergantung pada tujuan dan karakteristik konsumen yang ingin dijangkau.
Cashback dan loyalty points sama-sama memberikan keuntungan bagi konsumen, tetapi pilihan terbaik tergantung pada kebiasaan belanja dan tujuan perusahaan. Cashback memberikan manfaat instan yang cocok bagi konsumen yang menginginkan hasil cepat, namun dampaknya dalam membangun loyalitas jangka panjang terbatas, karena retention atau retensi pelanggan tidak optimal—konsumen cenderung berpindah jika ada cashback lebih besar dari pesaing. Di sisi lain, loyalty points menawarkan insentif yang memperkuat keterikatan jangka panjang tanpa biaya besar secara terus-menerus, ideal bagi perusahaan yang ingin membangun hubungan berkelanjutan.
Chief of Product Growth and Marketing OttoDigital, Grace Sunarjo, menyoroti pentingnya program loyalty points dalam membangun keterikatan yang mendalam dengan pelanggan.
“Program seperti loyalty points menawarkan lebih dari sekadar insentif jangka pendek, tapi juga memungkinkan pelanggan untuk terus terlibat dan termotivasi karena merasa menjadi bagian dari brand. Loyalty points juga membantu brand memberikan benefit kepada pelanggan secara tepat sasaran, dengan melihat perilaku/kebiasaan pelanggan. Dengan begitu, setiap interaksi menimbulkan kedekatan dan menciptakan hubungan berkelanjutan untuk menciptakan loyalitas jangka panjang,” jelas Grace.
OttoPoint cocok digunakan oleh berbagai industri yang ingin membangun loyalitas pelanggan. Otomotif, perbankan, e-commerce, dan sektor F&B adalah beberapa industri yang bisa mendapatkan manfaat besar dari program loyalty points ini, mengingat kecenderungan konsumen yang lebih suka mendapatkan reward dalam bentuk poin untuk transaksi yang berulang. Di bidang perbankan, program ini memungkinkan integrasi dengan layanan pembayaran digital, sementara untuk sektor F&B dan ritel, program poin dapat mendorong pelanggan untuk kembali dan menukarkan poin mereka dengan penawaran menarik.
OttoPoint dari OttoDigital menawarkan solusi program loyalitas pelanggan yang terintegrasi, termasuk program loyalitas berbasis koalisi, serta manajemen reward dan voucher digital melalui OttoGift. Dengan lebih dari 150 mitra dalam katalog hadiah, OttoPoint membantu bisnis untuk meningkatkan retensi pelanggan dan mengubah pelanggan baru menjadi pelanggan setia dengan memberikan insight konsumen yang lebih baik. Selain itu, OttoDigital juga menawarkan solusi kasbon, teknologi rantai pasok digital (supply chain enabler), dan sistem pembayaran digital yang terintegrasi bagi perusahaan di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai OttoDigital silakan kunjungi www.ottodigital.id.
Baca Juga: Shopee Juara Kepuasan Belanja Online, Ungguli Tokopedia, Lazada, dan TikTok Shop
Tag
Berita Terkait
-
Transaksi Pakai QRIS & Kartu Kredit BRI, Dapat Cashback Langsung!
-
Harbolnas 11.11, Shopee Ungkap Penjualan Produk Lokal dan UMKM Naik 7,5 Kali Lipat
-
Paula Verhoeven Diduga Edit Bon Belanja, Konten Bagi-bagi Uang Baim Wong Tuai Sindiran: Untung Cerai
-
Watsons Indonesia Kembali Beri Diskon Hingga 70% di Momen Tanggal Kembar
-
Lazada Rilis AI Lazzie, Fitur AI Generatif Canggih untuk Belanja Online
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
PPPK Paruh Waktu Berstatus ASN? Ini Skema Gaji, Tunjangan, dan Jenjang Karir
-
Permata Bank Rombak Jajaran Direksi: Eks CIO HSBC India Jadi Amunisi Baru!
-
Harga BBM Vivo, Shell, dan BP Naik: Update Harga BBM Semua SPBU Hari Ini
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Momen Menkeu Sindir Subsidi BBM Tidak Tepat: Sudah Ada DTSEN, Kenapa Tidak Dipakai?
-
Rupiah Anjlok Rp 16.800, Menko Airlangga Akui Belum Bertemu Gubernur BI! Ada Apa?
-
Aduh, Rupiah Sakit Lagi Lawan Dolar Amerika di Awal Bulan Oktober
-
IHSG Bangkit di Rabu Pagi, Tapi Diproyeksi Melemah
-
Emas Antam Terus Melonjak, Hari Ini Seharga Rp 2.237.000 per Gram
-
Dugaan Penggelapan Duit Ro 30 Miliar, Ini Pembelaan Maybank Indonesia