Suara.com - Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui berbagai program inovatif. Salah satunya adalah PaDi UMKM, sebuah platform digital yang dirancang untuk menghubungkan UMKM dengan pasar yang lebih luas, terutama Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
PaDi UMKM tidak hanya menjadi jembatan bagi UMKM untuk memasarkan produk dan jasanya, tetapi juga menjadi katalisator transformasi digital sektor UMKM. Dengan fitur-fitur canggih yang dimilikinya, UMKM dapat mengelola bisnis dengan lebih efisien, transparan, dan berkelanjutan.
“PaDi UMKM berupaya membangun sebuah ekosistem secara end-to-end mulai dari memberi akses pasar lewat platform digital dan event offline hingga edukasi melalui berbagai program untuk memastikan UMKM bisa naik kelas,” ujar CEO PaDi UMKM, Jimmy Karisma Ramadan pada Kamis (28/11/2024).
Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengungkap jika nilai produk dalam negeri BUMN pada 2023 meningkat sampai dengan Rp917,2 triliun atau 67 persen dibanding tahun sebelumnya. Begitu juga dengan nilai belanja BUMN pada UMKM yang meningkat pesat mencapai 57 persen. Pencapaian ini tak terlepas dari inisiatif pengembangan Pasar Digital UMKM (PaDi UMKM) selama empat tahun ke belakang.
PaDi UMKM memang acap melaksanakan kegiatan seperti expo, bazar, conference, Business Matching yang mempertemukan UKM dengan pembeli, dalam hal ini perusahaan dan BUMN secara langsung. Termasuk mengambil beberapa langkah strategis untuk mendukung kemandirian UKM melalui teknologi digital, di antaranya;
1. Memperluas Akses Pasar Melalui Platform Digital
PaDi UMKM membuka peluang bagi UKM untuk memasarkan produk dan layanan mereka secara langsung kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor swasta. Sebelum adanya platform ini, banyak UMKM mengalami kesulitan untuk mengakses pasar BUMN secara langsung karena keterbatasan akses dan proses pengadaan yang kompleks. Melalui tender digital dan sistem e-procurement yang transparan, UMKM dapat mengikuti lelang dan transaksi B2B (Business-to-Business) dengan lebih mudah.
2. Meningkatkan Efisiensi Operasional dan Pembiayaan
Platform PaDi UMKM juga menawarkan fitur pengelolaan toko online yang memudahkan UKM dalam memantau pesanan, melakukan promosi produk, dan mengatur stok. Hal ini membantu mereka menjalankan bisnis secara lebih efisien dan terstruktur. Selain itu, PaDi UMKM menyediakan solusi pembiayaan jangka pendek berbasis invoice atau Purchase Order (PO) yang belum jatuh tempo. Dengan adanya fasilitas ini, UKM dapat mengatasi masalah arus kas tanpa harus bergantung pada pinjaman konvensional.
Baca Juga: 70 Ribu UMKM Segera Bebas Utang Bank
3. Mendorong Kolaborasi dengan BUMN dan Pemulihan Ekonomi
PaDi UMKM berperan penting dalam memfasilitasi kolaborasi antara UMKM dan BUMN untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Dengan transaksi yang difasilitasi oleh platform ini, BUMN dapat lebih mudah menemukan produk lokal berkualitas dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Proses pengadaan yang dilakukan secara digital melalui Control Tower Dashboard meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, baik bagi UKM maupun BUMN, sehingga kepercayaan dan kolaborasi jangka panjang dapat terjalin dengan lebih baik.
4. Memperkuat Daya Saing UMKM dengan Teknologi Digital
Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM dapat mengembangkan bisnis mereka lebih mandiri dan kompetitif. Fitur-fitur seperti promosi online dan manajemen toko daring membantu memperluas pasar UMKM dan membuat UMKM lebih bersaing dengan produk global.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Mandiri BFN Fest 2025 Dibuka: Industri Fintech Bidik Kepercayaan Publik dan Inklusi Keuangan
-
Wamentan Sudaryono Pastikan Pemulihan Sawah Terdampak Bencana di 3 Provinsi, Tanah Bisa Diolah Lagi
-
IHSG Berpotensi Rebound ke Level 8.750 di Tengah Sinyal Hawkish The Fed
-
Wamentan Sudaryono Ajak Jajaran Kementan Perkuat Integritas: Korupsi Adalah Extraordinary Crime!
-
Bank Indonesia: Ekspor Kopi Indonesia Laris di Afrika hingga Amerika
-
Harga Emas Hari Ini Kompak Naik Lagi, Siap Borong di Pegadaian?
-
Risiko Galbay Pinjol Bikin Susah Pengajuan Modal, Ini Solusi Perbaiki SLIK OJK
-
WSBP Catat Kontrak Baru Rp1,3 Triliun hingga November 2025, Perkuat Transformasi Bisnis dan Keuangan
-
Fenomena Flying Stock COIN: Adik Prabowo Masuk, Saham Sudah Terbang 3.990 Persen Pasca IPO
-
Dari Industri Kripto untuk Negeri: Kolaborasi Kemanusiaan Bantu Korban Banjir Sumatera