Suara.com - Kenaikan gaji guru menjadi isu yang sering digaungkan di Indonesia karena besarannya berbeda jauh dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Berikut adalah perbandingan gaji guru di Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Meskipun peran guru sangat besar dan penuh jasa, penghargaan terhadap profesi ini sering kali tidak sebanding dengan upah yang mereka terima.
Banyak guru, khususnya guru berstatus honorer yang mengajar di daerah terpencil, menghadapi tantangan ekonomi yang jauh dari memadai dibandingkan dengan pengabdian mereka. Situasi ini menjadi salah satu penyebab profesi guru kurang diminati oleh generasi muda.
Sehubungan dengan hal tersebut, Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan kenaikan gaji untuk guru yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) dan guru honorer non-ASN dalam acara puncak peringatan Hari Guru Nasional di Velodrome, Jakarta, pada Kamis (28/11/2024).
Dalam pidatonya, Prabowo menjelaskan bahwa gaji pokok guru ASN akan naik sebesar satu kali lipat, sedangkan tunjangan profesi bagi guru non-ASN akan meningkat menjadi Rp2 juta per bulan.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Abdul Mu'ti telah membahas rencana kenaikan gaji guru. Mu'ti menjelaskan bahwa tambahan Rp2 juta bagi guru non-ASN bersumber dari program sertifikasi guru, yang merupakan pendapatan di luar gaji yang diterima dari sekolah tempat mereka mengajar.
Abdul Mu'ti juga menegaskan bahwa kenaikan gaji ini ditujukan bagi guru yang telah memiliki sertifikasi, sehingga peningkatan kesejahteraan tersebut sejalan dengan peningkatan kualifikasi profesional mereka.
Data pemerintah mencatat, pada tahun 2025 terdapat 1.932.666 guru bersertifikat, meningkat sebanyak 650 orang dibanding tahun 2024. Untuk mendukung hal ini, anggaran kesejahteraan guru ASN dan non-ASN bersertifikat naik menjadi Rp81,6 triliun pada tahun 2025.
Perbandingan Gaji Guru di Indonesia, Malaysia, dan Singapura
Baca Juga: Legislator DPR: Gaji Guru Naik, Kualitas Harus Meningkat
Gaji guru di Indonesia tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia. Guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia hanya menerima gaji pokok sekitar Rp2 juta hingga Rp5 juta per bulan, sementara guru honorer lebih rendah.
Gaji guru honorer di Indonesia berkisar Rp1 juta hingga Rp3 juta per bulan, bahkan ada yang hanya ratusan ribu, tergantung lokasi dan sumber pendanaan.
Sebagai perbandingan, di Malaysia, gaji awal guru mencapai MYR 2.500 hingga MYR 4.000 atau sekitar Rp8,2 juta hingga Rp13 juta. Pemerintah juga menyediakan tunjangan khusus yang tersedia bagi guru yang mengajar di wilayah pedalaman.
Sementara itu, di Singapura, guru pemula mengantongi gaji antara SGD 3.000 hingga SGD 6.000 atau sekitar Rp33 juta hingga Rp67 juta per bulan. Pemerintah juga rutin memberikan pelatihan dan bonus berbasis kinerja untuk menjamin mutu pendidikan.
Perbedaan ini mencerminkan tantangan besar bagi Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan guru untuk mendorong mutu pendidikan yang lebih baik dan menjadikan profesi ini lebih menarik bagi generasi muda.
Oleh karena itu, masyarakat menantikan komitmen Prabowo untuk meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia. Demikianlah informasi terkait perbandingan gaji guru di Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Berita Terkait
-
UMR Naik 6,5 Persen Mulai 2025, Menteri Investasi Buka Suara
-
Daftar Pemain Naturalisasi Malaysia di Piala AFF 2024, Ada Sergio Aguero
-
Apa Perbedaan UMP dan UMK? Pahami Sebelum Gajian 2025!
-
Resmi! Daftar Pemain Malaysia di Piala AFF 2024, Ada Hakimi Sampai Aguero
-
Bukan Materi, Hadiah Terbaik untuk Guru Adalah Apresiasi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025