Suara.com - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim, mengkritik keras praktik bisnis subholding PT Pertamina (Persero) yang dinilai belum berjalan efektif.
Dalam rapat perdana Komisi VI DPR RI dengan Pertamina di Ruang Rapat Komisi VI, Selasa (3/12/2024), Rivqy mempertanyakan apakah subholding telah benar-benar menjalankan perannya sebagai pemimpin strategis atau masih terlibat dalam proyek operasional.
Rivqy secara khusus menyoroti PT Perusahaan Gas Negara (PGN) yang dinilai mengambil bagian dari proyek PT Pertamina Gas (Pertagas), yang seharusnya menjadi domain operasional perusahaan tersebut.
"PGN ini banyak ambil kerjaannya Pertagas. Kalau mau jadi subholding, ya fokus di sana. Kalau mau jadi pemain, mending kita putar saja Pertagas yang jadi subholding karena dia 100 persen milik Pertamina," ujarnya seperti dikutip Sabtu (7/12/2024).
Menurut politisi PKB ini, subholding Pertamina seharusnya menjalankan fungsi sebagai pemimpin strategis, bukan malah terlibat dalam proyek dan bisnis operasional.
Ia mendesak agar Direksi Pertamina di bawah kepemimpinan Direktur Utama Simon Aloysius Mantiri segera mengevaluasi praktik tersebut.
Tanggapan Pertamina
Menanggapi kritik tersebut, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menjelaskan bahwa pihaknya akan mengevaluasi dan menyesuaikan sistem holding dan subholding sesuai dengan dinamika yang terjadi di lapangan.
"Isu tentang holding dan subholding ini juga dalam pembicaraan kami. Sebagai bagian dari perusahaan yang terus tumbuh, kami harus menyesuaikan dengan perkembangan dan tantangan yang ada," kata Simon.
Baca Juga: Sukabumi Diterjang Banjir Hingga Longsor, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Salurkan Sembako
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Rp 2.327.000 per Gram Hari Ini
-
IHSG Gaspol ke Level 8.300 di Awal Sesi Perdagangan Senin, Tapi Awas Tekanan Jual Mengintai