Suara.com - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menggandeng Papua Bersama Konsorsium untuk mengembangkan Infrastruktur gas alam cair (LNG) di Papua. Konsorsium itu terdiri dari, PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT PGN LNG Indonesia (PLI), PT Enviromate Technology International (ETI), serta PT Apca Tirta Engineering (APCA),
Adapun, para perusahaan tersebut, akan mengembangkan fasilitas regasifikasi darat (Land Based Regasification Plant) dan regasifikasi terapung (Floating Storage and Regasification Unit/FSRU) LNG.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Joint Development Agreement (JDA) oleh seluruh pihak Papua Bersama Konsorsium dan PLN EPI, pada Senin lalu.
Dalam Kesepakatan JDA tersebut, Papua Bersama Konsorsium dan PLN EPI sepakat untuk melakukan studi dan rencana pembangunan infrastruktur energi dan kelistrikan berupa fasilitas regasifikasi terapung (FSRU) berkapasitas hingga 12.500 CBM dan fasilitas regasifikasi darat (land based regasification plant) berkapasitas hingga 8x500 meter kubik.
Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra memaparkan ini merupakan kolaborasi untuk proyek pembangunan infrastruktur yang tergolong baru bagi perusahaan.
"Kolaborasi ini memberikan kami kesempatan untuk lebih tumbuh. Kami yakin kerja sama ini akan bisa dilaksanakan untuk penyediaan kelistrikan yang lebih andal di Indonesia Timur," ujar Eka seperti dikutip, Sabtu (7/12).
Proyek ini juga diharapkan bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, mendukung ketahanan energi nasional, serta menjadi wujud nyata dari komitmen Pertamina terhadap dokumen Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).
"PIS terus berupaya untuk berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan energi yang berkelanjutan, sejalan dengan semangat sinergi BUMN," kata Eka.
Eka juga menekankan pentingnya proses diskusi yang telah berlangsung secara intensif antara Papua Bersama Konsorsium dan PLN EPI.
"Proses ini menjadi langkah penting dalam menyempurnakan setiap detail proyek demi memastikan keberhasilan implementasinya," beber dia.
Baca Juga: PLN Indonesia Power Lakukan Berbagai Terobosan Dalam Kembangkan Potensi Panas Bumi Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
 - 
            
              Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
 - 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD