Suara.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) mendukung penuh upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menjalankan visi Presiden Prabowo Subianto yaitu mewujudkan swasembada pangan secara cepat dan singkat. Di antara dukungan tersebut antara lain adalah optimasi lahan rawa dan program ekstensifikasi atau cetak sawah.
Anggota Komisi IV DPR RI, Ahmad Yohan mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan Kementan terutama dalam akselerasi program/kegiatan. Mengenai hal ini, dia berharap, berbagai program yang dilakukan ini bisa menjadi model bagi pengembangan lahan produktif di wilayah lain di seluruh Indonesia.
“Program cetak sawah ini bukan hanya menciptakan ketahanan pangan, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan juga secara kongkrit mampu meningkatkan perekonomian daerah,” ujar Yohan, yang didampingi Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Andi Nuralamsyah saat meninjau progres kerja oplah di Blok B, Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Sabtu (7/12/2024).
Untuk itu, Yohan meminta semua mitra kerja di Komisi IV segera memberikan update data terbarunya sebagai pegangan bersama dalam mengevaluasi berbagai kebijakan. Dia ingin antara data dan program kerja memiliki kesamaan yang valid sehingga target yang telah ditentukan bisa tercapai dengan hasil memuaskan.
“Kami meminta semua mitra kerja Komisi IV untuk memberikan data yang valid sebagai dasar penyusunan kebijakan dalam mendukung swasembada pangan memiliki kesamaan yang baik,” katanya.
Direktur Jenderal PSP, Andi Nuralamsyah menjelaskan bahwa hingga saat ini, progres kegiatan ekstensifikasi di Kapuas mencapai 2.380 hektare. Capaian ini meningkat signifikan mengingat pemerintah telah menggunakan mekanisme e-catalog untuk menjamin transparansi dan efisiensi pengadaan sarana dan prasarana pertanian.
“Kontrak kami menetapkan bahwa lahan yang dibuka harus siap tanam. Tidak ada lagi lahan mangkrak. Target kami adalah produksi tiga kali tanam dalam setahun untuk meningkatkan produktivitas pangan,” katanya.
Selain itu, kata Dirjen PSP, pemerintah juga mendorong penggunaan varietas benih unggul lokal yang adaptif terhadap kondisi tanah di Kabupaten Kapuas, di mana tingkat pH tanah di sana mencapai 5 sehingga sangat ideal untuk pertumbuhan padi dan dolomit yang dapat diminimalkan.
Untuk diketahui, program cetak sawah merupakan program strategis nasional yang saat ini tengah dikerjakan di 5 Provinsi Indonesia. Di antaranya ada di Provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Papua Selatan sebagai lokasi terbesar cetak sawah yaitu mencapai 1 juta hektare. Pelaksaan cetak sawah 150.000 hektare di Kalimantan Tengah yang akan berlangsung pada tahun 2025.
Program ini tidak hanya fokus pada peningkatan produktivitas pangan, tetapi juga melibatkan TNI dalam pengolahan lahan, distribusi peralatan dan juga pembangunan infrastruktur pendukung.
“Dengan pendekatan kolaboratif dan komitmen yang kuat, program cetak sawah di Dadahup diharapkan dapat menjadi solusi strategis dalam mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani,” jelasnya.
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa target swasembada pangan akan tercapai baik dengan dukungan seluruh pihak. Salah satunya melalui cetak sawah, kata Mentan, pemerintah menargetkan Indonesia terbebas dari kebijakan impor sehingga mampu mencapai swasembada pangan sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Kalau 3 juta (ha) kita garap dengan baik, insyaallah kita tidak akan tergantung impor 20 sampai 30 tahun ke depan. Yang terpenting adalah kita rawat dengan baik, tidak bisa alih fungsi lahan," katanya.
Berita Terkait
-
Tokoh Papua Selatan Nilai Lumbung Pangan Sebagai Peluang Ekonomi Baru untuk Kesejahteraan
-
Wamentan Sudaryono Dorong Anak Muda NU Terlibat dalam Brigade Swasembada Pangan
-
Wamentan Sudaryono: NU Punya Potensi Besar dalam Gerakan Ekonomi Berbasis Pertanian untuk Wujudkan Swasembada Pangan
-
Tingkatkan Layanan Informasi Publik, Wamentan Sudaryono: Inovasi dan Kreativitas Kunci Sukses Pembangunan Pertanian
-
Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Wamentan Sudaryono Pastikan Program Oplah dan Cetak Sawah Digarap Optimal
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Danantara Bangun 15.000 Hunian Sementara untuk Korban Banjir Sumatera
-
Viral di Medsos, Purbaya Bantah Bantuan Bencana Sumatra dari Luar Negeri Kena Pajak
-
Indodax Setor Kewajiban Pajak Kripto, Mulai dari PPh hingga PPN Transaksi Digital
-
IHSG dan Rupiah Kompak Loyo Hari Ini
-
Program Belanja 2025 Tembus Transaksi Rp272 Triliun
-
Apa Itu Working Capital? Pahami Pengertian dan Pentingnya bagi Kesehatan Bisnis
-
Cara Cek PIP 2025 dari HP, Jangan Tunda Pastikan Status Penerima
-
Target Harga Surge (WIFI) Usai Kinerja Naik 155 Persen
-
PGN dan Dart Energy Teken Perjanjian Jual-Beli Gas Metana Batubara
-
Kemenhub Proyeksikan 119,5 Juta Orang Wara-wiri pada Nataru