Suara.com - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengatakan organisasi islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran penting dalam memperkuat program pembangunan pertanian nasional.
Menurutnya, selama ini mayoritas petani di Indonesia berasal dari kalangan Nahdliyin, sebutan untuk warga NU. Oleh karena itu, Wamentan Sudaryono, atau yang akrab disapa Mas Dar ini mengajak seluruh santri dan warga NU untuk aktif terjun langsung ke sektor pertanian.
Dukungan warga NU sangat diperlukan dalam mewujudkan swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Bagaimana organisasi NU ini bisa mengambil peran penting untuk memperkuat pembangunan pertanian kita. Karena mayoritas petani di Indonesia itu adalah warga Nahdliyin,” kata Wamentan Sudaryono.
Hal tersebut diungkapkan Wamentan Sudaryono, saat membuka Muktamar Ilmu Pengetahuan ke-2 yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah di Auditorium UNS Solo, Sabtu (7/12/2024).
Wamentan Sudaryono menambahkan, organisasi sebesar NU memiliki potensi yang sangat besar dalam menggerakan roda ekonomi nasional, terutama karena kedaulatan pangan bisa dimulai dari olah lahan berbasis pesantren.
“Bagi saya, NU itu adalah kekuatan besar dalam menggerakan roda ekonomi berbasis komunitas dan NU adalah organisasi terbesar yang punya potensi menggerakan ekonomi,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wamentan Sudaryono juga memaparkan dua strategi besar yang tengah dijalankan oleh pemerintah, yakni intensifikasi dan ekstensifikasi sektor pertanian. Menurut Wamentan Sudaryono, intensifikasi melibatkan optimasi lahan rawa, sementara ekstensifikasi berfokus pada pembukaan lahan baru, termasuk program cetak sawah yang sedang dilaksanakan di 12 provinsi di Indonesia.
“Dalam mendorong swasembada pangan, harus melakukan peningkatan produksi. Upaya itu dilakukan dengan 2 cara yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi,” ujarnya.
Baca Juga: Rekomendasi Impor Daging Domba Dihentikan, Kementan Ungkap Alasannya
Mengenai hal ini, kata Wamentan Sudaryono kementerian pertanian telah menugaskan Badan Pengembangan dan Penyuluhan SDM Pertanian untuk melakukan tahapan demi tahapan pembentukan brigade swasembada pangan yang disiapkan khusus untuk mencapai swasembada dalam waktu singkat.
Lebih lanjut, Wamentan Sudaryono menjelaskan bahwa pemerintah juga sedang mempersiapkan pembentukan brigade swasembada pangan yang terdiri dari kelompok pemuda, termasuk para santri muda. Para pemuda ini akan diberi tanggung jawab untuk mengelola 200 hektare lahan pertanian, dengan fasilitas seperti traktor, combain, pupuk, dan benih yang diberikan secara gratis.
Setelah panen, hasilnya akan dibagi antara pemilik lahan dan pengelola lahan, dengan masing-masing peserta berpotensi mendapatkan pendapatan sekitar 15 juta rupiah.
“Brigade swasembada pangan itu ada sekelompok anak muda yang mengelola 200 hektare lahan dan nanti kita kasih traktor, combain, pupuk dan benih secara gratis,” jelasnya.
Melalui kolaborasi tersebut, diharapkan sektor pertanian Indonesia dapat berkembang lebih pesat, dengan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi besar seperti NU yang memiliki basis massa yang kuat di sektor pertanian.
"Dengan kolaborasi antara pemerintah dan warga NU, kita bisa mencapai swasembada pangan dengan lebih cepat dan berkelanjutan," tutup Sudaryono.
Berita Terkait
-
Tingkatkan Layanan Informasi Publik, Wamentan Sudaryono: Inovasi dan Kreativitas Kunci Sukses Pembangunan Pertanian
-
Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Wamentan Sudaryono Pastikan Program Oplah dan Cetak Sawah Digarap Optimal
-
Ekonom UI Nilai Deflasi November Tanda Beras Surplus
-
Akselerasi Swasembada Pangan, Kementan Kolaborasi dengan Kemen PU dan TNI untuk Penguatan Irigasi
-
Kementan Alokasikan Rp23,61 Triliun dari Anggaran 2025 untuk Swasembada Beras
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
-
Literasi Keuangan dengan Cara Baru Biar Makin Melek Finansial
-
Bahlil: Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Wajib Dapat Porsi Ekonomi Besar
-
Menkeu Purbaya Akhirnya Ungkap Biang Kerok Masalah Coretax, Janji Selesai Awal 2026
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat