“Kami mendatangi rumah penerima satu per satu, memverifikasi data, dan menyerahkan bantuan secara langsung. Dalam satu hari, kami dapat menyalurkan kepada delapan penerima di satu kelurahan,” ujarnya.
Kendala seperti cuaca buruk dan sulitnya menjangkau tempat tenggal penerima manfaat tidak menyurutkan semangat para petugas. Bahkan, menurut Hanif, layanan door-to-door ini mendapat tanggapan positif dari para penerima manfaat, karena lebih praktis dan mengurangi biaya transportasi.
"Kami memastikan setiap bantuan sampai langsung ke penerima. Setiap hari, kami mengunjungi delapan penerima di satu kelurahan. Hal ini untuk memastikan akurasi data dan mempermudah penerima dalam mendapatkan bantuan," ujar Hanif.
Erfa, juru bayar Kantorpos KCU Semarang mengungkapkan pengalamannnya dalam menyalurkan bantuan uang dari pemerintah.
“Data yang diperlukan berupa KK, KTP, serta kalau untuk YAPI ini adalah akte kelahiran yang bersangkutan. Pengalaman saya selama menyalurkan bantuan door to door, penuh tantangan sih. Penuh tantangan, penuh asik juga. Banyak ilmu yang saya dapatkan bertemu dengan masyarakat, pokoknya menyenangkan semua. Dan itu sangat berguna untuk pengalaman kerja saya dan untuk pengalaman di kehidupan saya," kata Erfa.
Menurut Erfa, respon penerima manfaat sangat senang dengan adanya antaran door to door ini.
“Mereka merasa sangat terbantu sekali. Mereka mungkin tidak perlu jauh-jauh ke kantor pos dan sangat terbantu. Dana bisa langsung dipakai untuk kebutuhan mereka langsung. Intinya mereka sangat senang sekali dengan antaran door to door ini. Untuk memastikan bantuan tepat waktu, untuk pengantaran kita jadwalkan dulu. Kita pastikan datanya benar atau tidak. Ketika kita sudah sampai, kita cocokkan data yang ada di dalam data kita dengan data si penerima. Setelah kita cocok, baru kita langsung bayarkan," tutur Erfa.
Tantangan yang dihadapi dalam penyaluran door to door cukup beragam, mulai dari kondisi cuaca hingga sulitnya menjangkau tempat tinggal penerima manfaat di daerah terpencil. Namun, semangat tim satgas bansos PosIND tidak surut.
"Harapan kami, pemerintah terus mempercayakan penyaluran bantuan ini kepada kami. Dengan pengalaman dan infrastruktur yang kami miliki, kami optimis dapat terus memberikan layanan terbaik," tambah Rusdi.
Baca Juga: 1.695 Yapi di Banyuwangi Terima Bansos Antensi dari Kemensos yang Disalurkan PosIND
Zahra Mardhatilla, seorang siswa SMP Negeri 32 Semarang, adalah salah satu penerima manfaat program ATENSI Yapi. Ia mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diterimanya.
"Uang bantuan ini membantu untuk beli kebutuhan sekolah seperti membeli buku dan sepatu. Terima kasih ke Kementerian Sosial dan Pos Indonesia," ujar Zahra.
Zahra yang bercita-cita menjadi dokter ini sudah tidak mempunyai kedua orangtua, dan sejak kecil dirawat pamannya, Rubiman. Di rumah yang sangat sederhana dan petak kecil ini, juga banyak anak yang menjadi tanggung jawab Rubiman.
Sebagai wali yang merawat Zahra, Rubiman uga merasakan manfaat besar dari program ATENSI Yapi ini.
"Bantuan ini digunakan utamanya untuk kebutuhan sekolah Zahra. Dengan adanya antaran langsung ke rumah (penyaluran door-to-door), jadi lebih mudah dan tidak perlu jauh-jauh ke kantor pos. Terimakasih petugas Pos yang sudah mengantar bantuan ini," kata Rubiman.
Senada dengan Rubiman, Harningsih yang menjadi wali dari Fahman Lutfiansyah juga mengaku sangat bersyukur adanya bantuan untuk anak yatim piatu dari pemerintah ini. Harningsih adalah nenek dari Fahman yang telah ditinggalkan kedua orangtuanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya