Suara.com - Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Prudential Indonesia mengatakan peran ibu dalam mengatur keuangan menjadi suatu hal yang penting.
Menurutnya, ibu adalah sosok sentral dalam menentukan tujuan keuangan keluarga, merancang strategi menabung dan berinvestasi, serta memastikan keamanan finansial keluarga di masa depan.
"Ibu adalah perancang masa depan keuangan keluarga," kata Karin dalam perayaan Hari Ibu pada Desember ini dikutip Kamis (19/12/2024).
Karin menambahkan bahwa Ibu berperan menentukan tujuan keuangan, merancang strategi menabung dan berinvestasi, serta membangun keamanan finansial bagi keluarga.
Memahami pentingnya peran ibu dalam pengelolaan keuangan keluarga, Prudential berkomitmen untuk terus memberdayakan ibu-ibu di Indonesia melalui berbagai program edukasi dan pelatihan. Salah satunya berkolaborasi bersama Supermom, sebuah platform data berbasis AI dengan komunitas digital terbesar di Asia untuk ibu dan wanita yang menghadirkan Kelas ‘Financial Literacy through Project 1MPACT’.
Kegiatan ini juga merupakan kelanjutan dari program Project 1MPACT dari Supermom Indonesia yang didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (saat ini terbagi menjadi Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif).
Project 1MPACT bertujuan memberikan pelatihan keterampilan digital gratis kepada 1 juta ibu dan wanita di seluruh Indonesia, agar mereka dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Kegiatan ini sejalan dengan target nasional yang ditetapkan pemerintah untuk memiliki 9 juta talenta digital di 2030.
Hellen Katherina, Country Director dari Supermom Indonesia, menjelaskan pemerintah Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia akan menembus angka USD 228 miliar pada tahun 2027 dan menjadi salah satu kontributor terbesar di GDP Indonesia.
"Dalam konteks tersebut, kami ingin memastikan bahwa para Ibu di Indonesia bisa merasakan dampak positifnya secara langsung bagi kesejahteraan keluarga mereka," kata Hellen.
Baca Juga: 7 Potret Pesona Wulan Guritno: Kini Manglingi Jadi Ibu Norma Risma
Program-program ini nantinya akan dirancang untuk meningkatkan literasi keuangan ibu, mulai dari pengelolaan keuangan sehari-hari, pentingnya dana darurat, dana pendidikan, hingga pemahaman tentang asuransi dan investasi.
"Kami ingin ibu-ibu memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengelola keuangan keluarga dengan lebih baik dan memastikan masa depan yang lebih sejahtera bagi keluarga mereka." tambah Karin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani