Suara.com - Guna menjaga peningkatan produksi gula Nasional di tahun 2025, Holding BUMN Pangan ID FOOD melakukan sejumlah persiapan untuk menyambut musim giling di tahun depan.
Upaya tersebut diantaranya berfokus pada perluasan lahan tebu, penerapan smart farming, dan peningkatan kemitraan dengan petani.
Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengatakan, perluasan lahan tebu menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan guna memastikan pasokan bahan baku.
Menurutnya, dengan bertambahnya luasan lahan tebu, baik itu lahan tebu sendiri (HGU) maupun kemitraan, perusahaan akan memiliki kepastian pasokan bahan baku tebu untuk digiling menjadi gula di 6 Pabrik Gula (PG) yang saat ini dikelola ID FOOD Group.
“Perluasan lahan tebu sangat penting untuk menunjang produksi gula. Salah satu langkah perluasan yang kami lakukan melalui kerja sama optimalisasi lahan dengan Perhutani dan PTPN serta instansi lainnya. Selain itu, kita juga menggandeng petani tebu lokal untuk memanfaatkan lahan mandiri untuk ditanami tebu,” ujar Sis Apik ditulis Jumat (20/12/2024).
Saat ini, luas areal tebu ID FOOD terus mengalami pertumbuhan. Pada tahun 2024, ID FOOD mencatatkan luas areal tebu seluas 61 ribu Ha, atau meningkat 13% dari capaian tahun sebelumnya yang berada diluasan 53 ribu Ha.
Selain perluasan lahan tebu yang terus digenjot, menurut Sis Apik, peningkatan produksi gula ID FOOD juga didorong melalui inovasi dan digitalisasi di sepanjang rantai pasok produksi.
“Dengan bertambahnya luasan lahan tebu ID FOOD, maka penerapan sistem berbasis teknologi digital sangan mendesak. Saat ini, kami telah menerapkan sistem monitoring berbasis digital yang meliputi monitoring pelaksanaan tebangan, monitoring pertumbuhan tanaman, dan mapping luasan petak kebun,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sis Apik memaparkan, peningkatan kemitraan petani tebu rakyat juga menjadi pilar yang terus diperkuat untuk mendongkrak pertumbuhan produksi gula ID FOOD Group di tahun 2025.
Baca Juga: ID FOOD Jalin Kolaborasi Bersama BGN untuk Program Makan Sehat Bergizi
“Untuk menstimulus peningkatan kemitraan kami jalankan kerja sama fasilitas pendanaan bagi petani, dari mulai program KUR dengan menggandeng perbankan, Sistem Resi Gudang (SRG), Kontrak Pasok, dan percepatan pembayaran kepada petani. Selain itu, kami juga melakukan penyediaan bibit tebu untuk petani,” terangnya.
Sis Apik menuturkan, penguatan kemitraan petani tebu rakyat menjadi faktor penentu yang berdampak langsung bagi pasokan bahan baku tebu. Berkat kemitraan yang baik dengan petani, pada musim giling 2024, jumlah tebu digiling ID FOOD Group mengalami lonjakan 12,5% dari tahun 2023, atau naik dari 3,5 juta ton menjadi 4 juta ton.
“Kemitraan bersama petani tebu ini berkaitan langsung dengan ketersediaan dan keberlanjutan pasokan bahan baku tebu. Jumlah tebu digiling menjadi salah satu penentu bagi tingginya produksi serta efisiensi operasional yang diukur dari optimasi kapasitas pabrik atau lama waktu giling,” ungkapnya.
Untuk memperkuat kemitraan, Sis Apik menambahkan, ID FOOD menjalankan program penghargaan bagi mitra petani berprestasi yang dikemas dalam gelaran “Apresiasi Mitra Petani Tebu 2024”. Kegiatan ini sebagai bentuk penghargaan bagi mitra petani tebu Sebagai ujung tombak industri gula nasional.
"Tanpa petani yang melakukan budidaya, maka pabrik-pabrik gula tidak bisa menggiling tebu dan produksi gula pun akan menurun. Dapat dikatakan petani tebu adalah pahlawan Swasembada gula,” ungkapnya.
Pada kegiatan tersebut diberikan penghargaan bagi petani dan pelaku industri gula yang terbagi ke dalam 7 kategori, yaitu Petani dengan Produktivitas Tertinggi, Petani dengan Growth Lahan Tertinggi, Petani dengan Supply Bahan Baku Tebu Tertinggi, Petani Termuda, Petani Paling Loyal, Koperasi, dan Asosiasi yang mendukung ekosistem petani tebu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
BUMI Jadi Incaran Asing, Bukukan Net Buy Terbesar Ketiga di BEI Sepekan Terakhir