Suara.com - Berita-berita hoaks banyak ditemukan di media. Berita macam ini seringkali "terselubung", alias tidak selalu disadari pembacanya, sehingga mereka menerimanya mentah-mentah.
Berita hoaks yang paling banyak di media, merambah juga ke sektor bisnis kosmetik. Misalnya berita soal kosmetik palsu. Penyebaran produk kosmetik palsu bisa berdampak besar, misalnya merusak reputasi brand dan mengurangi kepercayaan konsumen.
Salah satu produsen yang mengalami dampak berita hoaks adalah Alwyn, owner brand SYB Body Scrub. Ia mengaku merasa dirugikan, sebab brand miliknya sudah masuk ke dalam daftar 55 produk kosmetik berbahaya yang dirilis BPOM pertengahan Juni lalu.
Alwyn menjelaskan, produk tersebut dipalsukan oleh oknum tidak bertanggung jawab, setelah produk aslinya menjadi viral dan sangat diminati di pasar.
“Hal ini jelas sangat merugikan saya sebagai pemilik brand, termasuk masyarakat yang menjadi korban atas efek yang ditimbulkan oleh skincare abal-abal," katanya.
Menurut DluOnline, dampak hoaks di industri kosmetik lebih besar daripada yang terlihat. Masalah ini dapat merusak seluruh ekosistem brand dan mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih produk kosmetik.
"Hoaks yang beredar merusak persepsi publik. Ketika informasi yang salah diterima oleh konsumen, maka mereka tidak hanya meragukan produk yang tercantum dalam daftar BPOM, tetapi juga menjadi lebih skeptis terhadap produk-produk lainnya. Ini akan memengaruhi citra brand kosmetika secara keseluruhan," ujar media tersebut.
Kepercayaan adalah aset terpenting dalam industri kosmetik. Produk yang dipalsukan tidak hanya merugikan pemilik brand, tetapi juga membahayakan konsumen yang bisa menjadi korban dari produk berbahaya tersebut. Ini adalah kerugian jangka panjang yang sulit diperbaiki.
Baca Juga: Waspada Bahaya Dermaroller dan Merkuri dalam Kosmetik, Ini Peringatan Dokter!
Berita Terkait
-
Wacana Kebijakan Bungkus Rokok Polos Dinilai Pakar Bungkam Hak Konsumen
-
Pakar: Konsumen Berhak Informasi Produk Rokok Secara Jujur
-
Pengertian Perlindungan Konsumen, Tujuan dan Asasnya
-
BI: Gen Z Doyan Belanja Bikin Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat
-
Konsumen Harus Tanyakan Ini Sebelum Membeli Kendaraan Listrik
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
Terkini
-
Tunggu Keputusan BI-Rate, Rupiah Masih Keok Lawan Dolar Amerika
-
Emas Antam Tiba-tiba Meroket, Harganya Dibanderol Rp 2.343.000 per Gram
-
IHSG Menguat di Pagi Hari, Tapi Rawan Memerah Hingga Akhir Sesi
-
Citi Indonesia Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun pada Triwulan III 2025, Apa Pendorongnya?
-
BUMN Hotel Cari Peruntungan di Liburan Akhir Tahun
-
UMKM Wajib Melek Teknologi, AI Jadi Senjata Baru Dongkrak Penjualan
-
Bursa Tertekan Aksi Taking Profit: IHSG Diprediksi Stabil, Cek Saham-saham Rekomendasi
-
Harga Emas Galeri 24 Pegadaian dan UBS Kompak Turun Hari Ini, Kecuali Antam
-
Anak Buah Menkeu Purbaya Dibidik Kejagung Soal Korupsi Pajak
-
Digitalisasi Ciptakan 4,6 Juta Peluang Ekonomi Baru