Suara.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah kembali jadi sorotan. Kali ini, bukan soal anggaran yang membengkak, melainkan menu makanannya.
Usulan penggunaan daun kelor sebagai pengganti susu sontak membuat netizen heboh. Hal tersebut terungkap salah satu aku @kitabuku.id yang dilihat Selasa (24/12/2024).
"Maaf pak masukin opsi bisa kasih pare," kata pengguna bernama @msfashi***. "Daun kates aja pak.. biar pahit sekalian," timpal akun @addr*****. "Bisa2 Pucuk singkong?" kata @technosmartpel*****.
Ada juga netizen yang menimpalinya dengan kenaikan tarif PPn 12 persen. "Anak dapet makan siang gratis.. Bapaknya bayar 12%.. Sungguh Plot Twist," kata pengguna @akb****.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan bahwa daun kelor akan menjadi opsi pengganti susu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) terutama di daerah yang sulit mendapatkan pasokan susu.
Untuk itu kata dia tidak semua anak sekolah akan mendapatkan susu dalam menu mereka.
Nantinya hidangan susu akan digantikan daun kelor atau telur sebagai pengganti kalsium.
"Yang jauh dari susu (wilayahnya) dan logistiknya susah ya tidak usah dipaksakan. Bisa ada telur, bisa kelor," kata Dadan saat ditemui disela-sela Rakortas CPP 2025 di Jakarta, Senin (23/12/2024).
Meski demikian dia memberikan kepastian bahwa susu akan tetap menjadi komponen utama dalam menu MBG di daerah-daerah yang memiliki peternakan sapi perah yang mencukupi.
Baca Juga: 10 Manfaat Daun Kelor, Disebut Bisa Gantikan Susu untuk Program Makan Bergizi Gratis
Maka dari itu variasi menu MBG dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan pangan lokal dan kebutuhan gizi anak-anak di wilayah tersebut.
Tapi di daerah-daerah dengan peternakan yang sapi perah yang cukup ya itu akan menjadi bagian dari makanan mereka," tegasnya.
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp10.000 per anak per hari. Keputusan ini diambil setelah melalui rapat terbatas dan pertimbangan matang terhadap anggaran negara.
Awalnya, pemerintah menargetkan anggaran Rp15.000 per anak. Namun, setelah dilakukan evaluasi, angka tersebut disesuaikan menjadi Rp10.000. Meskipun begitu, pemerintah menjamin bahwa nutrisi yang diberikan tetap terpenuhi.
"Program makan bergizi ini nanti rata-rata minimumnya kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil, itu Rp10 ribu rupiah per hari," 1 ujar Prabowo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Program MBG Jadi Contoh Reformasi Cepat, Airlangga Pamerkan ke OECD
-
Bantuan Logistik Rp600 Juta Mengalir ke Wilayah Terdampak Banjir di Sumatra
-
Kisah Muhammad Yusuf, AgenBRILink Sebatik yang Permudah Akses Keuangan Masyarakat Perbatasan
-
Meski Ada Israel, Airlangga Ngotot Indonesia Tetap Masuk Keanggotaan OECD
-
Harga Minyak Menguat Lagi: AS Bersiap Tambah Pencegatan Kapal Tanker Venezuela
-
Cara Mendapatkan Promo Shopee 12.12, Trik Jitu Biar Gak Kehabisan Diskon
-
Harga Tiket Pesawat Meroket Meski Pemerintah Bilang Ada Diskon Nataru, Apa yang Terjadi?
-
Progres Pemulihan Listrik Pasca-Bencana: Aceh 33 Persen
-
OJK Proses Izin Dua Calon Lembaga Bursa Aset Kripto, Siapa Saja?
-
Diminta OJK Perbanyak Porsi, Proyeksi Keuangan Hijau Bakal Naik pada 2026