Suara.com - dr. Taufik Eko Nugroho, yang menjabat sebagai Kepala Program Studi (Kaprodi) Anestesiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK UNDIP), kini tengah menjadi pusat perhatian publik.
Hal ini terjadi setelah ia ditetapkan sebagai salah satu tersangka dalam kasus kematian dr. Aulia Risma Lestari, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi di FK UNDIP.
Kematian dr. Aulia sendiri terjadi pada 12 Agustus 2024, ketika ia ditemukan meninggal di kamar kosnya di Lempongsari, Semarang. Awalnya, kematiannya diduga sebagai bunuh diri akibat penyuntikan obat penenang ke tubuhnya. Namun, penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan dugaan adanya praktik perundungan (bullying) dan pemerasan yang dialami dr. Aulia selama menjalani pendidikan spesialis.
Polda Jawa Tengah kemudian menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini, termasuk dr. Taufik Eko Nugroho, seorang staf keuangan berinisial SM, dan seorang dokter senior berinisial ZYA.
Profil dr. Taufik Eko Nugroho
dr. Taufik Eko Nugroho menyelesaikan pendidikan Sarjana Kedokteran di FK UNDIP pada tahun 2005 dan melanjutkan pendidikan profesi dokter hingga 2007. Ia kemudian mengambil spesialisasi Anestesiologi dan meraih gelar Spesialis Anestesi pada tahun 2012.
Sebagai Kaprodi Anestesiologi, dr. Taufik juga mengajar sejumlah mata kuliah penting seperti Metodologi Penelitian, Manajemen Klinik, serta Keterampilan Klinik Anestesiologi dan Terapi Intensif. Selain mengajar, ia berpraktik sebagai dokter spesialis anestesi di Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) dan RSUD KRMT Wongsonegoro di Semarang.
Dalam kasus kematian dr. Aulia, dr. Taufik diduga terlibat dalam praktik pemerasan terhadap mahasiswi tersebut. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa dr. Aulia diminta membayar sejumlah uang sebagai syarat kelulusan atau untuk mendapatkan perlakuan tertentu selama pendidikan. Jika terbukti, praktik ini mencerminkan penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran etika dalam lingkungan akademik.
Harta Kekayaan
Baca Juga: Viral Polisi Diduga Peras Warga Malaysia di DWP 2024, Propam Polda Metro Jaya Turun Tangan
Harta kekayaan dr. Taufik Eko Nugroho juga menjadi perhatian publik. Laporan menyebutkan bahwa total kekayaannya mencapai Rp9,7 miliar, yang memunculkan pertanyaan mengenai asal-usulnya, terutama di tengah dugaan pemerasan yang melibatkan dr. Aulia. Berikut adalah rincian harta kekayaannya:
- Tanah dan Bangunan: Rp5,32 miliar
- Kendaraan: Rp100 juta (Suzuki Ertiga tahun 2013)
- Harta Bergerak Lainnya: Rp433,7 juta
- Surat Berharga: Rp1,35 miliar
- Kas dan Setara Kas: Rp1,99 miliar
- Harta Lainnya: Rp520 juta
Dengan situasi yang rumit ini, publik kini menunggu perkembangan lebih lanjut dari penyelidikan kasus kematian dr. Aulia dan dampak yang mungkin timbul terhadap dr. Taufik Eko Nugroho serta lingkungan akademik di FK UNDIP.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
-
Warga Malaysia Diperas Polisi di Jakarta, Legislator PKB: Pemeriksaan Narkoba Jangan Dimaanfaatkan untuk Pemerasan!
-
Polisi Peras Penonton DWP, Komisi III DPR: Acara Musik Rawan Narkoba
-
Skandal DWP, IPW Desak 34 Oknum Polisi Pemeras Penonton Dipecat
-
Legislator PKB Desak Polri Pecat dan Hukum Berat Polisi Pemeras Orang Asing Penonton DWP: Mereka Sudah Mencoreng
-
Polda Metro Bersih-bersih? Begini Nasib 34 Polisi Diduga Terlibat Pemerasan Puluhan Miliar di Konser DWP
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok