Suara.com - Dugaan aksi pemerasan yang dilakukan aparat Kepolisian Indonesia ketika gelaran Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 ramai menjadi perbincangan warganet. Tak hanya viral di Indonesia, kasus ini ramai hingga negara tetangga, Malaysia.
Pasalnya, dugaan pemerasan tersebut dilakukan terhadap Warga Negara Malaysia. Ihwal aksi pemerasan ini ramai diperbincangkan setelah akun X @/Twt_Rave.
Akun tersebut mencuitkan adanya sejumlah penonton yang ditangkap oleh petugas Kepolisian Indonesia dengan tudingan menggunakan obat-obatan terlarang saat konser berlangsung.
Meski hasil cek urin dinyatakan negatif, akun itu menyebut, petugas tetap meminta uang kepada mereka apabila ingin dibebaskan. Adapun uang tebusan yang dikeluarkan oleh mereka RM 90-200 ribu.
Menanggapi informasi viral tersebut, pihak kepolisan menyatakan sedang menindaklanjuti informasi tersebut. Proses itu kini dilakukan oleh Propam Polda Metro Jaya dan Polri.
"Bidang Propam Polda Metro Jaya diasistensi oleh Divisi Propam Polri sedang melakukan pendalaman untuk menindaklanjuti informasi tersebut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary di Silang Monas, Jakarta, Jumat (20/12/2024).
Ia mengemukakan, informasi dugaan pemerasan yang dilakukan oknum polisi tersebut sudah dilakukan sejak Kamis (19/12/2024).
"Terkait beredarnya informasi tersebut, kami secara proaktif Polda Metro Jaya melakukan pendalaman, sejak kemarin," ujarnya.
Ade Ary menyatakan, apabila informasi tersebut benar adanya, kepolisian tidak akan ragu dan pandang bulu menindak petugas yang mencoba melakukan pemerasan terhadap pelaku.
Baca Juga: Oknum Polisi Diduga Peras Turis Rp 32 Miliar di DWP 2024, Kunto Aji Beri Reaksi Tak Terduga
"Polda Metro Jaya tidak akan pandang bulu, tidak akan tebang pilih, dan akan ragu untuk menindak tegas siapapun pelakunya, apabila ditemukan nanti akan diproses berdasarkan peraturan Undang-undang yg berlaku secara profesional dan proporsional,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional
-
Surya Paloh Bicara Soal PAW Usai Sahroni dan Nafa Urbach Disanksi MKD, Begini Katanya
-
Peringati Hari Pahlawan Besok, Mensos Ajak Masyarakat Mengheningkan Cipta Serentak
-
KPAI: SMAN 72 Bakal Belajar Online, Prioritaskan Pemulihan Psikologis Siswa Usai Ledakan