Suara.com - Upaya Presiden terpilih AS Donald Trump untuk memperoleh Greenland kemungkinan besar dimotivasi adanya harta karun yang bisa menguntungkan negara tersebut.
Salah satunya terdapat mineral-mineral penting, serta hasil pertambangan yang menggambarkan potensi sumber daya alam di pulau tersebut.
Apalagi mineral-mineral ini, menghasilkan pasokan logam seperti tembaga, litium, nikel, kobalt, dan unsur tanah jarang.
Mineral kritis dan unsur tanah jarang merupakan komponen vital dalam teknologi hijau yang sedang berkembang. Salah satunya bisa menjadi sumber daya menggerakan turbin angin dan kendaraan listrik, teknologi penyimpanan energi, dan aplikasi keamanan nasional.
Jakob Kløve Keiding, konsultan senior di Survei Geologi Denmark dan Greenland (GEUS), mengatakan survei potensi sumber daya Greenland tahun 2023 mengevaluasi total 38 bahan baku di pulau itu, yang sebagian besar memiliki potensi yang relatif tinggi atau sedang.
Bahan-bahan ini meliputi logam tanah jarang grafit, niobium, logam golongan platina, molibdenum, tantalum, dan titanium.
"Secara keseluruhan, kami dapat mengatakan bahwa ada potensi besar untuk bahan baku penting [di Greenland],” kata Keiding dilansir CNBC, Rabu (15/1/2025).
"Banyak dari bahan baku ini sangat penting bagi ekonomi UE dan, tentu saja, tidak terbatas hanya di Eropa. Banyak dari bahan baku ini juga ada dalam daftar [bahan baku penting] Amerika,” tambahnya.
Sementara itu, Trump selama bertahun-tahun untuk menguasai pulau terbesar di dunia itu telah meningkat pesat dalam beberapa minggu terakhir. Menjelang pelantikannya pada 20 Januari.
Baca Juga: Amerika Bakal Dapat Kiriman Tunawisma Efek Kebakaran di Los Angeles
Trump mengatakan kepemilikan AS atas wilayah otonomi Denmark itu adalah "kebutuhan mutlak" untuk tujuan-tujuan yang berkaitan dengan "keamanan nasional dan kebebasan di seluruh dunia."
Perdana Menteri Greenland Mute Egede telah memberi tahu Trump bahwa pulau Arktik itu "tidak untuk dijual".
Serta mendesak masyarakat internasional untuk menghormati aspirasi wilayah itu untuk merdeka.
Bersama Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen, Egede juga baru-baru ini menyerukan perundingan dengan Trump untuk menyelesaikan situasi tersebut.
Berita Terkait
-
3 Fakta Pertemuan Xi Jinping-Trump: China dan AS 'Mesra', Perang Dagang Berakhir Damai?
-
Rupiah Melemah, Produk Lokal Jadi Kekuatan
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?
-
Gelandang 14 Tahun Asal Cirebon Curi Perhatian di Amerika Serikat, Tertarik Bela Timnas Indonesia
-
Amerika Serikat dan Venezuela Memanas: Kapal Induk Dikerahkan ke Laut Karibia, Ini 5 Faktanya
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Terus Meroket Hingga Akhir Perdagangan Gara-gara Indeks MSCI
-
RI Kedatangan BBM Ramah Lingkungan Baru Bobibos dengan RON 98
-
Hyundai 'Kebelet' Garap Mobil Nasional Prabowo, Menperin Agus: Tunggu Dulu!
-
Pemerintah Akui Kesejahteraan Petani Dibanding Nelayan-Peternak Masih Jomplang
-
Menkeu Sebut Investasi Reksadana Bisa Bikin Cepat Kaya, Begini Panduannya untuk Pemula
-
Tantangan Sektor Pangan Kian Kompleks, Dirut PT Pupuk Indonesia: Inovasi Jadi Kunci
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Zulhas: Pupuk Indonesia Bisa Bangun Satu Pabrik Setiap Tahun
-
Rupiah Akhirnya Perkasa Hari Ini Setelah 3 Hari Meloyo
-
Pabrik New Ethylene Project Diresmikan, Bahlil : Kita Tak Perlu Lagi Impor!
-
Pemerintah Bongkar Penyelundupan Turunan CPO di Priok, Kerugian Negara Capai Miliaran Rupiah