Suara.com - Bank Indonesia (BI) terus menjaga rupiah agar tetap stabil. Pasalnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar sudah menyentuh Rp 16.000.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bakal menggunakan cadangan devisa untuk menstabilkan rupiah.
"Kami terus berada di pasar, terus melakukan stabilitas nilai tukar rupiah dan cadangan devisa kami seperti tadi sampaikan pemerintah cadangan devisi cukup besar mencapai Rp155,4 miliar. Dan kami kumpulkan ini pada saat dulu terjadi inflow," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Jumat (24/1/2025).
Kata dia penggunaan cadangan devisa ini dilakukan untuk intervensi rupiah dalam pasar keuangan. Salah satunya berkoordinasi pembelian Surat Berharga Negara (SBN).
" Dan karena ini kami gunakan untuk menjaga stabilitas dari sisi nilai tukar ini. Caranya bagaimana? Itu kami intervensi secara di pasar spot maupun juga secara forward, domestic non-delivery forward. Dan koordinasi dengan Bu Menteri Keuangan untuk pembelian SBN dari pasar sekunder," katanya.
Dia optimisi rupiah akan stabil dengan kebijakan intervensi. Serta kerjasama dengan Pemerintah agar nilai tukar rupiah sesuai target pada APBN.
"Kami akan melihat bagaimana nilai tukar ke depan. Kami melihat memang ruang setidaknya nilai tukar itu akan bisa stabil," jelasnya.
Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar spot mampu mempertahankan penguatan hingga akhir perdagangan hari ini. Jumat (24/1), rupiah spot ditutup di level Rp 16.172 per dolar Amerika Serikat (AS).
Ini membuat rupiah menguat 0,69% dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.284 per dolar AS. Pergerakan rupiah ini sejalan dengan mayoritas mata uang di Asia.
Baca Juga: BPR Banyak Ditutup, OJK : Kita Terpaksa
Berita Terkait
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun
-
PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI