Suara.com - Kata kunci "dolar" dan "1 USD" menjadi trending di platform X (sebelumnya Twitter) pada Sabtu, 1 Februari 2025. Hal ini disebabkan oleh informasi yang muncul ketika pengguna mencari nilai tukar USD ke IDR di Google Finance, yang menunjukkan bahwa rupiah berada di angka 8.170,65. Ini mengindikasikan bahwa dolar AS melemah sebesar 50,04 persen terhadap rupiah.
Namun, apakah benar nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di kisaran 8.000-an? Data dari layanan informasi keuangan seperti RTI menunjukkan bahwa nilai tukar dolar AS terhadap rupiah sebenarnya berada di sekitar 16.295. Sementara, rujukan kurs internasional Xe.com juga memperlihatkan bahwa satu dolar AS setara dengan 16.357 rupiah pada hari yang sama.
Pada perdagangan sebelumnya, yaitu Jumat, 31 Januari 2025, rupiah ditutup melemah sebanyak 48 poin dari level sebelumnya di angka 16.304 menjadi 16.256.
Viral di Media Sosial
Warganet terkejut dengan informasi yang menunjukkan nilai tukar dolar AS hanya sebesar Rp 8.170, padahal data dari lembaga keuangan menunjukkan kurs yang jauh lebih tinggi.
Fenomena ini langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial, terutama di platform X, hingga kata kunci "Dollar" dan "Error" menduduki puncak trending topic di Indonesia.
Sebelumnya, pada tanggal 31 Januari 2025, nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp 16.355 per dolar AS sebelum munculnya angka yang tidak biasa tersebut di media sosial.
Banyak pengguna berspekulasi mengenai penyebabnya, dengan beberapa mengaitkan hal ini dengan kecelakaan pesawat di Philadelphia, sementara lainnya percaya bahwa ini hanya kesalahan teknis dari sistem Google.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Google terkait tampilan kurs USD ke IDR yang mengejutkan tersebut. Pada pembukaan perdagangan hari itu (31 Januari), rupiah tercatat melemah sebesar 40 poin atau 0,25 persen menjadi Rp 16.297 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.257 per dolar AS.
Baca Juga: Gibran Janjikan 19 Juta Lowongan, Netizen Soroti Kerumunan Pelamar Kerja
Berita Terkait
-
Bikin Heboh dan Langsung Trending Topic, Google Informasikan 1 USD Setara Rp8.170
-
Nilai Tukar Dollar Tiba-tiba Jatuh Jadi Rp 8.170,65 di Google
-
Jatuh Bangun Norman Kamaru usai Tak Lagi Jadi Polisi: Dagang Bubur sampai Nyaleg DPR
-
Bocah di Papua Pilih Bawa Pulang Makan Gratis, Alasannya Bikin Netizen Nangis
-
Gibran Janjikan 19 Juta Lowongan, Netizen Soroti Kerumunan Pelamar Kerja
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Fenomena Flying Stock COIN: Adik Prabowo Masuk, Saham Sudah Terbang 3.990 Persen Pasca IPO
-
Dari Industri Kripto untuk Negeri: Kolaborasi Kemanusiaan Bantu Korban Banjir Sumatera
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Waspada BBM Langka, ESDM Singgung Tambahan Kuota Shell, Vivo, BP-AKR 2026
-
Daftar Pemegang Saham Superbank (SUPA), Ada Raksasa Singapura dan Grup Konglo
-
COIN Siap Perkuat Transparansi dan Tata Kelola Industri Kripto Usai Arsari jadi Investor Strategis
-
Alasan Arsari Group Pegang Saham COIN
-
Survei: Skincare Ditinggalkan, Konsumen Kini Fokus ke Produk Kesehatan
-
IHSG Rebound Balik ke 8.700, Cek Saham-saham yang Cuan
-
Mendag Pastikan Negosiasi Tarif dengan AS Masih Berjalan