Suara.com - Chevron berencana memangkas tenaga kerjanya hingga 20% pada akhir tahun 2026, seiring dengan dimulainya upaya pemangkasan biaya yang lebih luas.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa pengurangan tersebut akan menyederhanakan strukturnya dan memungkinkannya untuk bertindak lebih cepat, sehingga memposisikan perusahaan dengan lebih baik untuk pertumbuhan jangka panjang.
Dilansir BBC, raksasa minyak AS itu mempekerjakan 46.500 orang secara global pada akhir tahun 2023, yang berarti pemangkasan tersebut dapat memengaruhi sebanyak 9.000 karyawan.
Selain itu Chevron tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang di mana pemangkasan tersebut akan dilakukan. Perusahaan tersebut mengatakan bulan lalu bahwa mereka ingin menjual sebagian asetnya dan memperluas penggunaan robot dalam operasinya, sebagai bagian dari upaya untuk menemukan penghematan sebesar 2 miliar hingga 3 miliar dollar AS.
Mereka juga telah memangkas belanja modal, meskipun produksi keseluruhan diperkirakan akan tumbuh 6% per tahun selama dua tahun ke depan berkat sumur-sumur baru di negara-negara seperti Kazakhstan.
Secara terpisah, perusahaan tersebut telah melihat upayanya untuk mengakuisisi produsen minyak Hess terhenti, di tengah pertempuran hukum dengan pesaingnya Exxon.
Ketenagakerjaan di sektor minyak dan gas di AS telah menurun tajam selama dekade terakhir, bahkan saat produksi terus meningkat.
Selain itu, beberapa tahun terakhir telah terjadi gelombang merger, karena perusahaan mencoba menghindari lonjakan pertumbuhan yang menyebabkan lonjakan pasokan minyak dan gas serta penurunan laba di masa lalu.
Mark Nelson, wakil ketua Chevron Corp, mengatakan perusahaan yakin perubahan pada struktur organisasi akan meningkatkan standarisasi, sentralisasi, efisiensi, dan hasil.
Baca Juga: Bapanas Usulkan HET MinyaKita Wilayah Timur Naik
"Kami tidak menganggap enteng tindakan ini dan akan mendukung karyawan kami selama masa transisi. Namun, kepemimpinan yang bertanggung jawab mengharuskan diambilnya langkah-langkah ini untuk meningkatkan daya saing jangka panjang perusahaan kami bagi karyawan, pemegang saham, dan komunitas kami," jelasnya.
Berita Terkait
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Jejak Riza Chalid Terus Diburu, Kejagung Periksa Saksi Kunci Korupsi Pertamina
-
ESDM Sebut Ada SPBU Swasta yang BBM-nya Akan Kosong, Belum Sepakat dengan Pertamina?
-
Kebijakan Kuota Impor Kemenperin Dipertanyakan, Industri Tekstil RI Kian Babak Belur
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok