Suara.com - PT Bank Central Asia atau BBCA menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), salah satu agendanya perubahan jajaran direksi.
Nama Gregory Hendra Lembong muncul ke permukaan menjadi kandidat Presiden Direktur BCA pengganti Jahja Setiaatmadja.
Sementara itu, Jahja Setiaatmadja akan diusulkan menjadi presiden komisaris BCA.
Sosok Gregory Hendra Lembong lantas menjadi perbincangan. Pria berusia 53 tahun itu sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA sejak 2022. Tugasnya memberi supervisi umum terhadap Direktur Keuangan dan Perencanaan Perusahaan dan Direktur Transaksi Perbankan.
Dia juga bertanggung jawab terhadap perkembangan Group Strategic Information Technology dan Group Operation Strategy & Development.
Gregory Hendra Lembong memang memiliki banyak pengalaman di dunia perbankan, baik dalam maupun luar negeri.
Sejumlah jabatan pernah didudukinya, di antaranya, Chief Transformation Officer di PT Bank CIMB Niaga Tbk, Chief Fintech Officer CIMB Group Malaysia, dan Regional Head of Transaction Services di J.P. Morgan Asia-Pasifik di Singapura.
Pernah juga menjabat sebagai Global COO & Head of Business Development di Deutsche Bank London. Sempat juga berkarier di Citibank.
Jabatan mentereng di dunia perbankan itu tak lepas dari latar belakang pendidikannya yang cukup kompeten. Lantas, di manakah Gregory Hendra Lembong menempuh pendidikan? Berikut rangkuman singkatnya.
Baca Juga: Profil Hendra Lembong Calon Bos BCA yang Baru
Pendidikan Gregory Hendra Lembong
Hendra Lembong diketahui merupakan lulusan S2. Pendidikannya ditempuh di luar negeri.
Dia meraih gelar Bachelor of Science in Chemical Engineering dari University of Washington, Amerika Serikat.
Kemudian gelar magisternya, yakni Master of Science ini Engineering Economic Systems diraih di Stanford University, Amerika Serikat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global