Suara.com - Industri kelapa sawit memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia, dengan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), penciptaan lapangan kerja, serta ekspor ke pasar global.
Dalam upaya memperkuat sektor ini, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN), dan Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) menyelenggarakan Seminar Nasional “Peran Strategis Kelapa Sawit Menuju Indonesia Emas 2045”.
Seminar ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan industri kelapa sawit, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, akademisi, serta lembaga riset. Salah satu yang dibahas dalam agenda ini adalah strategi dan kebijakan yang diperlukan untuk memastikan keberlanjutan industri ini dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Perwakilan Direktorat Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/Bappenas, Puspita Suryaningtyas, S.P., MBA., MGES, yang membacakan Keynote pada acara seminar tersebut, menginformasikan bahwa pada akhir 2024, pemerintah telah mengesahkan Undang-Undang No. 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 sebagai dasar kebijakan menuju Visi Indonesia Emas 2045. Sejalan dengan itu, hilirisasi menjadi salah satu program yang terus didorong.
Sebagai komoditas strategis dalam RPJPN, industri sawit akan didorong hilirisasinya melalui empat aspek utama, yakni penguatan ekosistem industrialisasi, peningkatan kapasitas produksi untuk kebutuhan dalam negeri, penguatan daya saing industri menuju ekspansi global, serta pencapaian target ekspor.
"Hilirisasi sawit diharapkan akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan, mengingat posisi Indonesia sebagai produsen utama minyak sawit mentah (CPO)," lanjut Puspita.
Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Dwi Sutoro, dalam sambutannya menyampaikan bahwa industri kelapa sawit memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, tantangan seperti keberlanjutan lingkungan dan tata kelola industri yang lebih efisien tetap menjadi perhatian utama.
"Kami berkomitmen untuk terus memperkuat peran industri sawit nasional melalui optimalisasi produktivitas, hilirisasi produk, serta peningkatan daya saing di pasar global. Upaya ini harus dilakukan secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial," ujar Dwi ditulis Selasa (25/2/2025).
Dwi menjelaskan bahwa sebagaimana diatur dalam Permenko No. 21 Tahun 2022 dan Perpres No. 40 Tahun 2023, PTPN terus melakukan berbagai transformasi di seluruh lini perusahaan.
Sejalan dengan program prioritas nasional, perseroan terus mengakselerasi berbagai program strategis, termasuk hilirisasi sektor pangan dengan peningkatan produksi minyak goreng dari 0,3 juta ton menjadi 1,1 juta ton per tahun.
"Sebanyak 78 ribu hektare lahan sawit juga telah diremajakan melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Selain itu, kami juga terus mengembangkan energi terbarukan melalui pemanfaatan biogas, Bio-CNG, biodiesel, dan bioetanol," papar Dwi.
Lebih lanjut, Dwi menegaskan bahwa sawit merupakan minyak nabati utama dunia yang harus terus dikembangkan. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama menyusun roadmap pengelolaan sawit guna meningkatkan kontribusinya secara global.
"Hal ini penting agar semua yang kita lakukan tidak hanya mendukung Indonesia Emas 2045, tetapi juga berkontribusi dalam perekonomian dunia," paparnya.
Sementara itu, Dewan Pembina Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Prof. Bungaran Saragih, menambahkan bahwa pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%. Untuk mencapai target tersebut, industri sawit harus terus mendorong hilirisasi sebagai salah satu strategi utama.
"Menurut analisis saya, dengan hilirisasi pertanian yang dipimpin oleh industri sawit, target pertumbuhan ekonomi 8% bukan lagi sekadar mimpi. Sawit harus menjadi pelopor hilirisasi di sektor pertanian kita," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Hampir Rampung, Ini Kelebihan Kilang Minyak Balikpapan yang dikelola Pertamina
-
Buruh Tolak Kenaikan Upah 3,5 Persen: Masak Naiknya Cuma Rp80 Ribu
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
Jamkrindo Catatkan Laba Sebelum Pajak Rp 1,28 Triliun Hingga Oktober 2025
-
Sumbang PDB 61 Persen, UMKM RI Harus Naik Kelas
-
Kementerian UMKM Buka-bukaan Harga Satu Balpres Baju Thrifting
-
Serahkan Rp 6 Triliun ke BSN, BTN Akan Terbitkan Obligasi Untuk Tambah Modal
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
Tembus 2 Juta Pengguna, Tring! by Pegadaian Bukti Komitmen Digitalisasi Emas dan Inklusi Finansial
-
BCA Hadirkan Festival STEM di Sorong untuk Dorong Kreativitas Siswa dan Unggul Berdaya Saing