Suara.com - Peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin (24/2/2025) tampaknya tidak disambut positif oleh pasar modal.
Sejumlah saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi portofolio awal Danantara mengalami penurunan pada perdagangan hari itu dan berlanjut pada sesi perdagangan berikutnya.
Seperti halnya saham-saham bank BUMN seperti Bank Mandiri (BMRI), Bank BRI (BBRI), Bank BNI (BBNI).
Berdasarkan data IDXMobile, Selasa (25/2/2025) saham BMRI anjlok 2,29 persen hingga siang ini dengan mengalami penurunan 115 poin ke posisi 4.910 per saham dari pembukaan perdagangan di level 5.000.
Saham BBRI juga ikutan ambruk 100 poin dengan melemah 2,55 persen ke posisi 3.820 dari harga pembukaan 3.880 per saham.
Senada, kondisi saham BBNI juga ikutan ambles ke posisi 4.160 dengan melemah 40 poin atau 0,95 persen dari harga pembukaan di 4.230 per unit saham.
Sedangkan saham sektor pertambangan yang diinisiasi oleh Pertamina sebagai induk juga ikutan ambrol, semisal saham milik anak usaha Pertamina Geothermal Energy (PGEO) yang memerah di level 925 dengan turun 15 poin atau melemah 1,59 persen.
Begitu juga pergerakan saham Vale Indonesia (INCO) yang ikutan merah di 2.820 dengan pelemahan mencapai 4,08 persen atau turun 120 poin. Saham Timah (TINS) juga bergerak merah dengan pelemahan mencapai 4,78 persen atau turun 50 poin ke posisi 995 per saham.
Sebelumnya, Pemerintah telah resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Senin kemarin. Lembaga yang digadang-gadang akan menjadi embrio super holding akan mengelola aset-aset BUMN.
Danantara pada tahap awal akan menaungi setidaknya tujuh BUMN jumbo, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID. Namun informasi terakhir, Danantara akan mengelola seluruh aset BUMN.
Jika mengacu pada 7 perusahaan saja, dari penggabungan total aset 7 BUMN tersebut, maka dana kelolaan Danantara pada tahap awal ini akan mencapai Rp9.000 triliun.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik
-
Rahasia Saldo DANA Kaget untuk Kamu, Klaim 3 Link Aktif Ini Sebelum Kehabisan
-
Gaji DPR Turun Drastis, Dasco: Beban Negara Berkurang, Legislator Bekerja Lebih Baik
-
Pelaksana Ketua LPS Segera Diumumkan, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Apa Itu Scalper? Strategi Andalan Yudo Sadewo Anak Menkeu di Dunia Kripto, Punya Kesan Negatif
-
Adu Aset Properti Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani, Keduanya Tersebar di Berbagai Kota
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya
-
IHSG Merosot 1,78 Persen, Reshuffle Kabinet Bikin Investor Waspada