Suara.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri memang sengaja untuk tidak keluar ke publik setelah diumumkan dugaan kasus korupsi tata kelola mintak mentah dan produk kilang.
Dia terpaksa untuk 'ngumpet' sementara agara tidak membuat heboh dan kekhawatiran publik atas kasus korupsi tersebut.
"Saya terbuka sampaikan apa adanya, bahwa pada awal konpers dari Kejagung, tentunya kami menghormati proses hukum dan fakta hukum yang ditemukan. Jadi, kami tidak ingin pada kesempatan itu, termasuk saya sendiri, tidak ingin muncul dulu, supaya tidak terlalu memperkeruh suasana," ujar Simon saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, yang dikutip, Rabu (12/3/2025).
Dia merasa takut, jika langsung mengklarifikasi akan memberi kesan mengelak dari dugaan kasus korupsi tersebut. Simon juga mengaku, ini juga tidak muncul ke publik bagian dari intropeksi diri.
"Sambil kami introspeksi diri, evaluasi di internal," ucap dia.
Setelah amarah publik mereda, Simon baru keluar pubilk dengan melakukan konferensi pers dan melakukan minta maaf.
"Tentunya walaupun kejadian ini terjadi sebelum era saya bergabung, namun sebagai pimpinan yang diberi amanah saat ini, ini adalah tanggung jawab saya juga. Dan tentunya saya hadir tampil untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas kejadian yang tentunya sangat membawa kegaduhan di masyarakat," beber Simon.
Minta Maaf
Sebelumnya, Simon Aloysius Mantiri akhir keluar ke publik, setelah huru-hara hebohnya BBM Oplosan. BBM oplosan ini heboh, setelah Kejaksaan Agung (Kejagung) mengumumkan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah yang mendera anak usaha Pertamina, PT Pertamina Patra Niaga.
Baca Juga: Bos Pertamina Kena 'Damprat' Anggota DPR Gegara BBM Oplosan
Dalam konferensi pers di Graha Pertamina, Senin (3/3/2025), Simon menyebut kasus korupsi tersebut ikut memukul manajemen, serta menjadi ujian besar bagi perusahaan minyak milik negara itu.
"Pada kesempatan ini, saya, Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir ini," ujarnya.
Dalam hal ini, Simon mengaku siap bekerja sama dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk penindakan selanjutnya dalam kasus korupsi tersebut.
"Dan tentunya akan terus membantu bila dibutuhkan data-data atau belum dibutuhkan keterangan tambahan agar supaya proses ini dapat diproses dan berjalan sesuai dengan ketentuan," ucap dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!