Suara.com - Program Tiga Juta Rumah yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi perluasan dari program Satu Juta Rumah yang digagas Presiden Joko Widodo pada 2015. Program ini bertujuan mengatasi backlog perumahan di Indonesia yang masih mencapai sekitar 12 juta unit.
Dengan target membangun tiga juta unit rumah per tahun, program ini diharapkan dapat menciptakan lebih dari empat juta lapangan kerja, mendorong industri lokal, dan menghasilkan multiplier effect setara 2% dari PDB.
Program ini menyasar rumah tangga berpenghasilan rendah dengan kisaran Rp3 juta hingga Rp8 juta per bulan. Pemerintah menawarkan kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi dengan uang muka hanya 1%, tenor 20 tahun, dan suku bunga tetap 5%.
Untuk mendukung program ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp35 triliun pada 2025, yang mencakup subsidi FLPP, SBUM, SSB, dan Tapera. Selain itu, pendanaan tambahan akan bersumber dari Kemitraan Pemerintah-Swasta (PPP) dan potensi penerbitan obligasi perumahan.
Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dan Sarana Multigriya Finansial (SMF) diharapkan memainkan peran penting dalam pendanaan program ini. Bank Indonesia juga telah berkomitmen menyediakan dukungan sebesar Rp130 triliun melalui pembelian obligasi dan insentif likuiditas.
Di sektor perbankan, Bank Tabungan Negara (BTN) diproyeksikan menjadi pemain utama dalam penyaluran KPR bersubsidi, meskipun margin keuntungan mungkin tertekan oleh biaya pendanaan. Di sisi lain, permintaan semen diperkirakan meningkat 12%, yang akan menguntungkan produsen semen seperti Semen Indonesia (SMGR) dan Indocement (INTP).
Untuk sektor properti, dampak crowding-out terbatas karena program ini fokus pada pasar yang belum terjangkau. Namun, ekspansi program di kota-kota Tier-1 berpotensi menekan pengembang properti kelas menengah bawah seperti Ciputra Development (CTRA).
Meskipun menghadapi tantangan makro, valuasi saham pengembang properti dinilai menarik, dengan rekomendasi saham utama seperti Bumi Serpong Damai (BSDE) dan Pakuwon Jati (PWON) yang menawarkan pertumbuhan presales dan pendorong baru menuju tahun fiskal 2025.
Program Tiga Juta Rumah tidak hanya menjadi solusi untuk masalah perumahan, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor properti di Indonesia. Dengan dukungan kebijakan dan pendanaan yang memadai, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian nasional.
Baca Juga: Prabowo Marah Tahu MinyaKita Disunat, Produsen Nakal Bakal Dihukum Tegas
Berita Terkait
-
Usai Bertemu Pandawara Group, Kini Prabowo Minta AHY Bentuk Satgas Pengolahan Sampah
-
Momen Menkeu Sri Mulyani Girang saat Buka Puasa Bersama Prabowo di Istana
-
9 Naga Jadi 'Kucing Jinak' di Tangan Prabowo? Analis Ungkap Gestur Tak Terduga Para Konglomerat di Istana
-
Intip DIM Revisi UU TNI, Komisi I DPR Sebut Masa Jabatan Panglima TNI Akan Terserah Presiden
-
Prabowo Marah Tahu MinyaKita Disunat, Produsen Nakal Bakal Dihukum Tegas
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- Tewas Menabrak Pohon, Gary Iskak Diduga Tak Pakai Helm Saat Kecelakaan Tunggal
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
Berkat PNM, Aan Andasari Sukses Kembangkan Sampah Jadi Peluang Usaha
-
Cara Pencairan BLT Kesra di Kantor Pos, Bisa Diwakilkan dengan Syarat
-
CBDK Mendadak Diborong: Harga Saham Naik Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Pemerintah Siapkan Skema Ini untuk Selamatkan Pedagang Thrifting Lokal
-
Purbaya Akan Bantu Masalah Investasi Pengusaha: Kemampuan Saya Setingkat Abu Nawas
-
Banjir-Longsor Melanda Sumatera, ESDM Sebut Lokasi Tambang Jauh dari Titik Bencana
-
Jelang Tutup Tahun, Fintech Restock Sudah Gelontorkan Dana Rp3,6 Triliun
-
Apakah Deposito Bisa Tambah Kekayaan? Ini Penjelasannya
-
ESDM Bicara Kapan Jaringan Listrik Hingga BBM di Wilayah Terdampak Banjir Sumatera Kembali Normal
-
Gegara Aturan Baru, Industri Tembakau Disebut Terancam Mati Pelan-Pelan