Suara.com - Penguatan infrastruktur teknologi kesehatan menjadi faktor krusial dalam meningkatkan kualitas layanan medis di Indonesia.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI, masih terdapat kesenjangan dalam akses terhadap teknologi kesehatan yang memadai dan inovatif di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk keterbatasan sumber daya, infrastruktur pendukung, serta tenaga medis yang terlatih, terutama di daerah terpencil.
Kondisi ini menunjukkan bahwa transformasi teknologi dalam sektor kesehatan masih membutuhkan dukungan yang signifikan, baik dalam bentuk teknologi medis maupun pembiayaan.
Sebagai mitra terpercaya di industri kesehatan, GE HealthCare Indonesia memperkenalkan GE HealthCare Financial Services (HFS) untuk membantu fasilitas kesehatan, baik publik maupun swasta, dalam mengakses teknologi medis mutakhir dan mengelola arus kas secara lebih efektif.
Untuk memperkuat dukungan finansial ini, GE HealthCare bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) melalui solusi BNIdirect Supply Chain, yang memberikan akses pendanaan lebih mudah dan terstruktur bagi mitra dan vendor sektor kesehatan.
CEO GE HealthCare Indonesia, Kriswanto Trimoeljo, menjelaskan pihaknya memahami kebutuhan yang ada dan akan terus mendukung sistem kesehatan Indonesia dalam transformasi pilar keempat, yaitu transformasi sistem kesehatan.
"Kami tidak hanya menyediakan produk, tetapi juga solusi finansial yang membantu pelanggan kami dalam memenuhi kebutuhan mereka dan menjadi mitra yang bernilai bagi mereka. Secara khusus dalam era transformasi kesehatan yang semakin berkembang, ketersediaan pendanaan yang fleksibel menjadi faktor kunci dalam meningkatkan efisiensi operasional dan layanan medis. Dan kali ini kami berkolaborasi dengan BNI mengusung tema "Synergy of Healthcare Innovation & Financial Solution for a Better Future in Medical Services menghadirkan BNIdirect Supply Chain," paparnya.
“Kolaborasi ini merupakan langkah strategis BNI dalam mendukung pengembangan sektor kesehatan nasional. Melalui BNIdirect Supply Chain ini memungkinkan mitra dan vendor GEHC untuk mendapatkan akses pendanaan yang lebih mudah dan terstruktur, sehingga dapat mempercepat implementasi teknologi kesehatan canggih di Indonesia," terang SEVP Corporate Banking BNI, Pancaran Affendi.
Dengan pengalaman lebih dari 45 tahun dalam solusi pembiayaan kesehatan, GE HealthCare Financial Services setiap tahunnya membiayai aset kesehatan senilai sekitar USD 2 miliar di seluruh dunia.
Baca Juga: Orang Tua Perlu Waspada! Ini Tips Menjaga Kesehatan Anak Saat Mudik Lebaran
Layanan ini telah hadir di lebih dari 20 negara dan mendukung pelanggan di lebih dari 50 negara, menawarkan berbagai solusi finansial, termasuk leasing, pinjaman, kemitraan publik-swasta, dan investasi berbasis risiko.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Melesat
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus