Suara.com - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo terus mendorong usaha mikro dan kecil (UMK) binaannya untuk naik kelas dan memperluas pasar.
Dukungan ini diwujudkan dengan memfasilitasi lima UMK untuk berpartisipasi dalam Indonesia Hijabfest Ramadan 2025, pameran fesyen muslim terbesar di Indonesia, yang berlangsung pada 20-23 Maret 2025 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung.
Keikutsertaan ini memberikan hasil positif. Lima UMK binaan Pelindo, yakni Marra Indonesia, Netally, Renata, Javabia, dan Keiz Hijab, mencatatkan total omzet sebesar Rp 324 juta dengan lebih dari seribu unit produk terjual selama empat hari pameran.
"Capaian ini membuktikan bahwa produk UMK binaan Pelindo memiliki daya saing tinggi dan mampu diterima di pasar fesyen muslim nasional," ujar Departemen Head Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo, Febrianto Zenny dikutip Selasa (25/3/2025).
Menurut Febrianto, Pelindo secara konsisten memfasilitasi UMK dalam pengembangan usaha, mulai dari pelatihan, pendampingan, hingga akses pasar.
"Partisipasi dalam Hijabfest ini merupakan bagian dari Program Prioritas Pengembangan Ekonomi dan UMK, serta komitmen Pelindo dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan," ujarnya.
Selain mencatatkan omzet, kehadiran UMK binaan Pelindo di ajang ini juga membuka peluang kemitraan dengan distributor dan pelaku industri fesyen muslim nasional. Produk-produk seperti hijab premium, pakaian muslim modern, serta aksesori modest fashion menarik minat banyak pengunjung.
Manager UMK Program TJSL Pelindo, Annisa Karimah, menambahkan bahwa Pelindo tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga memastikan UMK binaannya memiliki strategi bisnis yang matang.
"Kami membantu mereka dalam aspek branding, digital marketing, dan inovasi produk agar lebih kompetitif di industri fesyen muslim yang terus berkembang," katanya.
Baca Juga: Rumah Kemilau: Kisah Sukses UMKM Keripik Memberdayakan Warga dengan Dukungan BRI
Indonesia Hijabfest Ramadan 2025 tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga membuka peluang kemitraan bagi pelaku UMK. Rangkaian talkshow, diskusi bisnis, hingga sesi coaching dengan pakar fesyen muslim diharapkan dapat memberikan wawasan baru agar UMK mampu memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing.
Pelindo menargetkan lebih banyak UMK binaan yang dapat mengikuti ajang serupa di masa mendatang. "Kami ingin UMK tidak hanya sukses di dalam negeri, tetapi juga bisa menembus pasar ekspor, terutama di negara-negara dengan populasi muslim besar," tambah Annisa.
Pelindo sendiri mencatat pendapatan usaha hingga kuartal III tahun 2024 sebesar Rp23,5 triliun atau naik 4% secara tahunan (year on year/yoy).
Total arus barang non peti kemas mencapai 146 juta ton pada triwulan III-2024, tumbuh 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Total arus peti kemas juga ikut tumbuh sebesar 7% menjadi 13,8 juta TEUs.
Selain itu, Pelindo juga mencatat kenaikan dari sisi arus kapal dan penumpang. Arus kapal naik sebesar 11% atau sebesar 1,04 milyar GT. Hal yang sama terjadi pada arus penumpang yang juga naik 9% atau sebanyak 14,7 juta orang pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono mengatakan bahwa pencapaian tersebut sejalan dengan kinerja operasional yang tumbuh positif di semua lini bisnis Pelindo Group hingga akhir Triwulan III-2024.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
SMGR Raih Skor 94,79 dari Keterbukaan Informasi
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian NRB Lewat Sinergi Pusat dan Daerah
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung