Suara.com - Para pengembang properti mulai mengambangkan bisnis properti berbasis syariah. Prinsip properti syariah ini, di mana jual beli yang dilakukan pengembang berdasarkan prinsip syariah tanpa riba.
Artinya, mekanisme jual beli tidak dilakukan melalui akad perbankan, dan selisih bunga telah disepakati di awal oleh kedua pihak sebelum melakukan transaksi jual beli rumah.
Dua pengembang properti yang tengah mengedepankan properti syariah yaitu PT Bangun Ranah Berkah dan PT Royal Gemilang Persada. Salah satunya telah memiliki proyek Maryam Residence, sebuah perumahan syariah yang mengedepankan nilai-nilai Islami.
Perwakilan Manajemen PT Bangun Ranah Berkah, Harun Setyo Budi mengatakan, perusahaan berkomitendalam menjalankan bisnis yang tidak hanya mengutamakan keuntungan saja.
"Akan tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat," ujarnya di Jakarta seperti dikutip, Rabu (26/3/2025).
Dalam kesempatan ini, kedua perusahaan berkolaborasi dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk santunan anak yatim dan dhuafa, serta pengembangan properti syariah yang mengusung konsep bisnis tanpa riba.
Salah satu kegiatan utama adalah santunan yatim dan dhuafa, yang dilaksanakan di proyek Maryam Residence, sebuah perumahan syariah yang mengedepankan nilai-nilai Islami.
Direktur Utama PT Royal Gemilang Persada, Firnendi Irawan, menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dalam membangun ekosistem yang lebih baik bagi masyarakat.
"Kami ingin menghadirkan manfaat yang nyata, tidak hanya dari aspek hunian Islami yang bebas riba, tetapi juga dalam kontribusi sosial seperti santunan dan pendidikan Islam. Dengan adanya pondok tahfiz di lingkungan perumahan, kami berharap penghuni dapat membangun komunitas Islami yang lebih kuat," beber dia.
Baca Juga: Genjot Kepemilikan Hunian, Perumnas Lakukan Strategi Penjualan Secara Online
Selain itu, PT Bangun Ranah Berkah dan PT Royal Gemilang Persada juga berkomitmen mendukung pendidikan Islam melalui pengembangan pondok tahfiz gratis di Bogor dan Bekasi. Saat ini, pondok tahfiz di Bogor berlokasi di Jl. Cimanggu, Desa Ciaruteun Udik, Kecamatan Cibungbulang.
Ke depan, pengembangan pondok tahfiz juga akan dilakukan di proyek Maryam Residence di Bekasi dan Bogor sebagai bagian dari program jangka panjang perusahaan.
Properti Syariah Bisa Cuan
Firnendi Irawan, sosok yang awalnya dikenal sebagai agen properti, kini berhasil membuktikan bahwa bisnis properti syariah dapat berjalan sukses dan menguntungkan.
Setelah lebih dari satu dekade berkecimpung di industri properti, Firnendi memutuskan untuk fokus pada pengembangan perumahan dengan konsep syariah.
Sejak tahun 2013, Firnendi mulai membangun cluster-cluster kecil dengan prinsip-prinsip syariah yang ketat, yaitu tanpa riba, gharar (ketidakjelasan), dan zalim (ketidakadilan). Hingga saat ini, ia telah berhasil merampungkan 15 proyek di wilayah Jabodetabek.
Sebelumnya, ia memulai karier sebagai agen properti pada tahun 2011. Dengan prinsip tanpa riba, gharar, dan zalim, Firnendi telah membuktikan bahwa bisnis properti syariah dapat berkembang pesat di Indonesia.
"Riba tersebut mengacu pada tambahan biaya yang dikenakan atas peminjaman uang atau yang lainnya. Dalam, riba dianggap sebagai sesuatu yang dilarang dikarenakan hal tersebut menyebabkan ketidakadilan dalam transaksi ekonomi dan eksploitasi terhadap orang yang membutuhkan bantuan." kata Firnendi dalam keterangannya dikutip Minggu (26/1/2025).
Firnendi, yang awalnya hanya seorang agen properti, kini telah menjelma menjadi pengembang perumahan sukses dengan visi yang kuat. Dimulai dari membangun cluster-cluster kecil pada tahun 2013, ia kini telah mengelola 15 proyek properti syariah.
Keputusannya untuk menerapkan konsep tanpa riba telah menarik minat banyak konsumen yang mencari alternatif pembiayaan perumahan yang lebih sesuai dengan nilai-nilai agama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global