Suara.com - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruar Sirait, mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, serta Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, untuk membahas percepatan program pembangunan 3 juta rumah di Indonesia. Dalam pertemuan yang berlangsung di Wisma Mandiri, Jakarta Pusat tersebut, Ara, sapaan akrab Maruar Sirait menekankan pentingnya aspek keberlanjutan dan kelestarian lingkungan dalam pembangunan perumahan nasional.
Ara menegaskan bahwa program pembangunan rumah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah, tanpa mengabaikan keseimbangan ekologis. Dia ingin memastikan bahwa program ini tidak hanya menyediakan hunian layak bagi masyarakat, tetapi juga tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan.
“Ya, tadi kami ngobrol bagaimana menata tata ruang perumahan, yang baik, yang benar, yang sesuai dengan aturan sehingga bisa menjaga lingkungan," tutur Ara Rabu, (26/3/2025) malam.
Menurut Ara, pembangunan perumahan yang diselaraskan dengan aspek lingkungan dan tata ruang yang baik dapat menciptakan ketahanan pangan dan ketahanan energi. Oleh karena itu, dalam implementasinya, Kementerian PKP bersama pemerintah daerah akan memastikan bahwa setiap proyek pembangunan rumah mengikuti regulasi yang telah ditetapkan, termasuk analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) serta standar bangunan hijau yang telah disesuaikan dengan kondisi lokal.
Pemerintah juga akan menggandeng berbagai institusi penelitian dan akademisi untuk memberikan masukan dalam perencanaan pembangunan yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Program ini juga akan melibatkan partisipasi aktif dari sektor swasta dan masyarakat dalam mewujudkan hunian yang tidak hanya nyaman tetapi juga ramah lingkungan.
"Untuk program ini, konsepnya memang gotong royong. Ada yang masyarakat membangun sendiri, developer serta bantuan dari CSR perusahaan. Beberapa perusahaan yang sudah membantu melalui CSRnya adalah Harum Energi, Adaro, Agung Sedayu, Berau Coal Energy dan teranyar rencananya Astra," urai Ara.
Dalam kesempatan yang sama, Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa Jawa Barat sebagai salah satu wilayah dengan populasi terbesar di Indonesia memiliki kebutuhan besar akan hunian yang layak dan terjangkau. Oleh karena itu, dia pun sepakat bahwa pembangunan perumahan harus diselaraskan dengan aspek lingkungan dan tata ruang yang tertata dengan baik.
“Bicara rumah artinya kita juga bicara tentang ketersediaan pangan bahwa pembangunan rumah yang dilakukan tidak boleh mengambil hak-hak alam sebagai basic utama kehidupan,” katanya.
Menurut Dedi, lingkungan yang sehat adalah hak setiap individu dan tanggung jawab kita bersama. Salah satu ancaman terbesar bagi kelestarian lingkungan adalah pencemaran air akibat limbah rumah tangga yang tidak terkelola dengan baik. Air limbah yang langsung dibuang ke sungai atau tanah tanpa melalui proses pengolahan dapat mencemari sumber air bersih, merusak ekosistem, dan menyebabkan berbagai penyakit.
Baca Juga: Industri Semen Hadapi Tantangan, Program 3 Juta Rumah Jadi Harapan
Dia menyarankan agar setiap pemukiman memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal. IPAL komunal adalah sistem yang dirancang untuk mengolah limbah domestik secara bersama-sama sehingga air yang dibuang kembali ke lingkungan sudah aman dan tidak mencemari.
Dedy menegaskan, membangun IPAL komunal menjadi sebuah keharusan jika kita ingin memastikan lingkungan tetap lestari untuk generasi mendatang. Setiap warga perlu berkontribusi, baik dalam mendukung pembangunan IPAL maupun dalam memastikan penggunaannya berjalan efektif.
"Bicara rumah artinya bicara pengelolaan sampah. Karena setiap orang menghasilkan sampah. Ke depan, setiap perumahan harus ada IPAL Komunal. Saya minta pak menteri untuk bicara kepada pak presiden buat undang-undang yang mengatur tentang hukuman bagaimana orang yang tidak kelola sampah ataupun membuang sampah sembarangan," lugas Dedi.
Sebagai penutup, Ara optimis bahwa dengan sinergi yang kuat antara pusat dan daerah, target pembangunan 3 juta rumah dapat tercapai dengan tetap menjaga aspek keberlanjutan dan keseimbangan lingkungan. Dengan berbagai inisiatif yang telah dirancang, diharapkan masyarakat Indonesia dapat memperoleh hunian yang layak, nyaman, dan berwawasan lingkungan. ***
Berita Terkait
-
Menteri PKP 'Jemput Bola' ke KPK, Amankan Program 3 Juta Rumah Prabowo dari Korupsi
-
Genjot Kepemilikan Hunian, Perumnas Lakukan Strategi Penjualan Secara Online
-
Industri Semen Hadapi Tantangan, Program 3 Juta Rumah Jadi Harapan
-
Dalih Efisiensi, Ahmad Dhani Rela Dewa 19 Tak Dibayar Demi Menteri Ara: Kita Bersahabat
-
Ahmad Dhani Tegaskan Dewa 19 Tak Dibayar Manggung di Kementerian PKP, Netizen: Bukannya Jadi Gratifikasi?
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Anak Usaha Astra Beli Tambang Emas di Sulut
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
-
Alasan Pindahkan Tiang Listrik PLN dari Tanah Pribadi Harus Bayar
-
Aib dan Borok Asuransi BUMN Dibongkar OJK di Depan DPR, Taspen dan Asabri Disebut Paling Buruk!
-
APBN 2026 Disahkan, Jadi 'Senjata' Pertama Pemerintahan Prabowo
-
Hotel Tertinggi di Dunia Bakal Dibuka November 2025, Harga Sewanya Rp 4,64 Juta per Malam
-
IPO Merdeka Gold Resources Cetak Rekor di BEI
-
MA Lantik Juda Agung Jadi Anggota Dewan Komisioner OJK