Suara.com - PT Bank Mega Tbk (“Bank Mega”) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. RUPST ini memberikan persetujuan dan perusahaan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2024.
Serta dikkuti dengan persetujuan memberikan dividen, yang jumlahnya sekitar 40% dari laba bersih, yaitu sebesar Rp1.05 triliun yang akan dibagikan sesuai ketentuan yang berlaku.
Lalu, sebesar Rp1,58 Triliun akan dibukukan sebagai saldo laba, dan sisanya akan disisihkan sebagai dana cadangan guna memenuhi ketentuan Pasal 70 UUPT.
Dalam RUPST ini juga menyetujui pengunduran diri Lay Diza Larentie sebagai Wakil Direktur Utama Perseroandan C. Guntur Triyudianto selaku Direktur Perseroansejak ditutupnya RUPS Tahunan, serta mengangkat Heriwan Gazali sebagai Direktur Perseroan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka susunan pengurus Bank Mega setelah ditutupnya RUPS Tahunan ini adalah:
Direktur Utama : Kostaman Thayib
Wakil Direktur Utama : Indivara Erni
Direktur : Yuni Lastianto
Direktur : Madi Darmadi Lazuardi
Direktur : Martin Mulwanto
Direktur : YB Hariantono
Direktur : Heriawan Gazali
Pengangkatan Heriawan Gazali tersebut akan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Mata Acara lainnya adalah Laporan Direksi atas RencanaKerja (Business Plan) Perseroan Tahun 2025 dan Laporan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan; Penunjukkan Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan Tahun Buku 2025; Penetapanhonorarium dan tunjungan lainnya bagi Dewan Komisarisdan Direksi untuk tahun 2025, serta Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi; dan Persetujuan Pengkinian RencanaAksi Pemulihan Perseroan.
Pada tahun buku 2024, total asset pada akhir tahun 2024 menjadi sebesar Rp134,92 triliun atau tumbuh 2,17%. Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mega tahun 2024 tercatatsebesar Rp91,67 Triliun, dengan rasio CASA yang membaikyaitu sebesar 30,08% dari sebelumnya sebesar 28,83%.
Baca Juga: Pejabat Kementerian 'Banjiri' Kursi Komisaris Bank BUMN, Erick Thohir: Arahan Prabowo
Membaiknya komposisi CASA disebabkan peningkatanpada Giro dan Tabungan, masing-masing tumbuh sebesar2,54% dan 9,74% atau tumbuh menjadi Rp10,38 Triliundan Rp17,19 Triliun.
Total kredit pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp64,65 Triliun. Bank tetap fokus menyalurkan kredit kepadasegmen Korporasi dan Joint Financing.
Rasio Kreditbermasalah (NPL Gross) tahun 2023 tetap terjaga sebesar1,69% dengan NPL Net sebesar 1,22%. Rasio NPL Gross Bank Mega ini masih berada dibawah NPL Gross Perbankan sebesar 2,08% per Desember 2024.
Atas pencapaian bisnis terseut, Bank Mega membukukanlaba bersih (PAT) Tahun 2024 sebesar Rp2,63 Triliundibanding Rp3,51 Triliun pada periode yang sama Tahun2023.
Dari sisi rasio, Bank membukukan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 25,77% dan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 70,34% yang mencerminkan bahwa Bank Mega senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid.
Rasio keuangan lainnya terjaga dengan baik, yaituROA sebesar 2,56%, ROE sebesar 13,62%, NIM 4,64%, dan BOPO sebesar 73,61%.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya