Suara.com - Pasar saham Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah mengalami penghentian perdagangan sementara (trading halt) pagi ini akibat penurunan tajam lebih dari 9%.
Pada pembukaan sesi pagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terjun bebas ke level 5.912,06, mengalami penurunan drastis sebesar 598,55 poin (9,19%) yang memicu mekanisme penghentian perdagangan otomatis.
Berdasarkan peraturan yang berlaku, penghentian perdagangan diberlakukan selama 30 menit. Protokol ini juga memungkinkan pemberlakuan trading halt tambahan 30 menit jika penurunan berlanjut melebihi ambang batas 15%. Memasuki pukul 09.48 WIB, IHSG mulai menunjukkan perbaikan ke level 5.983,74 meskipun masih tercatat turun 526,87 poin (8,09%) dari posisi pembukaan di 5.914,28.
Pergerakan saham menunjukkan dominasi pelemahan dengan 597 emiten tercatat negatif, sementara hanya 15 saham yang mampu bertahan di zona hijau dan 46 saham lainnya stagnan. Volume perdagangan hingga pukul 10.00 WIB mencapai lebih dari Rp6 triliun.
Penyesuaian Regulasi Trading Halt oleh BEI
Menghadapi kondisi pasar yang fluktuatif, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penyesuaian signifikan terhadap aturan auto rejection bawah dan trading halt. Kebijakan ini ditujukan untuk menjaga kelancaran dan efisiensi perdagangan efek di tengah kondisi pasar yang tidak stabil.
Kautsar Primadi Nurahmad, Sekretaris Perusahaan BEI, menjelaskan bahwa perubahan ini dilakukan melalui revisi dua peraturan utama: Surat Keputusan Direksi tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan dalam Kondisi Darurat. Perubahan kebijakan yang tertuang dalam SK Direksi Nomor Kep-00002/BEI/04-2025 dan Kep-00003/BEI/04-2025 ini mulai berlaku efektif sejak 8 April 2025.
Penyesuaian terbaru menetapkan batasan auto rejection bawah sebesar 15% untuk seluruh jenis saham di Papan Utama, Papan Pengembangan, dan Papan Ekonomi Baru, serta instrumen Exchange-Traded Fund (ETF) dan Dana Investasi Real Estat (DIRE) di semua rentang harga.
Dampak Kebijakan Tarif AS dan Respons Pasar Global
Baca Juga: Turun 9 Persen, BEI Bekukan Sementara Perdagangan IHSG
Dikutip via Antara, perdagangan hari ini, Selasa (8/4/2025) masih berada di bawah tekanan kebijakan tarif impor Amerika Serikat yang berdampak global. IHSG tercatat melemah 596,33 poin (9,16%) ke level 5.914,28, sementara Indeks LQ45 mengalami koreksi lebih dalam dengan penurunan 92,61 poin (11,25%) ke posisi 651,90.
Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas memproyeksikan tekanan jual masih akan berlanjut dalam beberapa sesi mendatang. Faktor utama yang memicu kepanikan pasar adalah penetapan tarif balasan AS sebesar 32% terhadap Indonesia, yang mendorong pemerintah untuk segera mengirim delegasi tingkat tinggi guna melakukan negosiasi bilateral.
Dampak kebijakan proteksionis AS juga terasa kuat di pasar global. Wall Street mengalami pelemahan signifikan sejak pengumuman kebijakan tarif oleh Presiden Donald Trump pada 2 April 2025. Pada perdagangan Senin (7/4), Indeks S&P 500 dan Dow Jones menutup sesi di zona merah setelah mengalami fluktuasi tajam, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap prospek ekonomi global.
Pasar Eropa juga tidak luput dari tekanan, dengan Indeks STOXX 600 anjlok 4,5% ke level terendah sejak Januari 2024. Indeks DAX Jerman sempat menyentuh penurunan 6,4% sebelum ditutup melemah 4,13%, sementara FTSE 100 Inggris dan CAC 40 Prancis masing-masing merosot 4,38% dan 4,78%.
Di kawasan Asia, pergerakan pasar terfragmentasi dengan Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 5,71%, sedangkan Indeks Shanghai Komposit tercatat stagnan. Indeks acuan Malaysia dan Singapura masing-masing menguat 0,02% dan 1,40%, menunjukkan respons yang beragam terhadap gejolak pasar global.
Berita Terkait
-
Tarif Impor Bikin IHSG Babak Belur, Bos BEI Siapkan Jurus Jitu Redam Kepanikan Investor
-
Usai Trading Halt, Perdagangan IHSG Masih Merosot 8 Persen
-
Trump Bikin Pasar Saham Ambyar! Sikap Investor Bisa Jadi Faktor Kunci Penguatan IHSG
-
IHSG Trading Halt, Daftar Harga Saham yang Ambruk Pagi Ini
-
Turun 9 Persen, BEI Bekukan Sementara Perdagangan IHSG
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani