Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) buka-bukan nasib pembangunan ruas Tol Puncak. Pembangunan Tol Puncak ini akan dikerjakan oleh pihak swasta.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Rachman Arief Dienaputra menjelaskan, progres pembangunan Tol Puncak masih terus dikaji atau dalam proses feasibility study (FS) atau studi kelayakan.
"Kita sudah coba tawarkan, tapi kita lagi memperdalam FS-nya. Cuma kita sekarang memprioritasi karena banyak potensi-potensi tol yang akan ditangani," ujar Rachman di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat (11/4/2025).
Dia melanjutkan, kekinian pihaknya bersama swasta tengah mengkalkulasi juga biaya yang dikeluarkan dalam membangun Tol Puncak tersebut, sambil menunggu studi kelaikan tersebut selesai.
"Kemudian apa sih yang bisa mensupport untuk pembiayaan tol tersebut. Karena sekarang kan dipastikan bahwa pembangunan infrastruktur itu seminimal mungkin tidak menggunakan dana APBN," imbuh Rachman.
Ia menyebut, kekinian juga pemerintah dengan pihak swasta tengah memetakan daerah yang memang cocok untuk dibangun tol, sekaligus bisa dikembangkan wisata, sehingga ramai dikunjungi ke depannya.
"Kalau misalnya ada satu kawasan yang akan kita bangun jalan tol, apakah bisa pemerintah menguasai kawasan tersebut? Bukan pemerintah sebagai developer-nya untuk mengembangkan kawasan tersebut. Nah, hasil keuntungan dari sana untuk pembiayaan tol. Itu lagi coba kita upayakan," jelas dia.
Untuk diketahui, ada tiga usulan yang ditawarkan oleh Bina Marga dalam pengembangan. Pertama melakukan pelebaran jalan, akan tetapi terkendala dengan harga lahan yang sudah mahal. Kedua, penataan simpang karena dari hasil penilaian ada empat atau lima titik kemacetan di jalur itu.
Dalam pengusahaan jalan tol ada dua skema yang bisa dijalankan mulai dari jalur solicited nantinya masuk ke dalam rencana kerja Kementerian, lalu diadakan proses pra feasibility study, kemudian feasibility study, AMdal, tanah dan lainnya.
Baca Juga: Daftar Jalan Tol yang Dapat Diskon Selama Arus Balik Pasca Lebaran 2025
Selain itu, Beberapa alternatif yang tengah dibahas termasuk pembangunan terowongan (tunnel) yang menghubungkan kawasan Sentul Selatan langsung ke Cipanas, serta pengembangan jalur baru melalui Jonggol dan Sukabumi.
Jika proyek ini terealisasi, diperkirakan akan memangkas waktu tempuh Jakarta–Puncak menjadi hanya sekitar 1 jam, dibandingkan dengan kondisi saat ini yang bisa mencapai 3 hingga 6 jam di akhir pekan.
Dalam pengusahaan jalan tol ada dua skema yang bisa dijalankan mulai dari jalur solicited nantinya masuk ke dalam rencana kerja Kementerian, lalu diadakan proses pra feasibility study, kemudian feasibility study, AMdal, tanah dan lainnya.
Selain itu, Beberapa alternatif yang tengah dibahas termasuk pembangunan terowongan (tunnel) yang menghubungkan kawasan Sentul Selatan langsung ke Cipanas, serta pengembangan jalur baru melalui Jonggol dan Sukabumi.
Jika proyek ini terealisasi, diperkirakan akan memangkas waktu tempuh Jakarta–Puncak menjadi hanya sekitar 1 jam, dibandingkan dengan kondisi saat ini yang bisa mencapai 3 hingga 6 jam di akhir pekan.
Sebelumnya, Pelaksana tugas Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengatakan, Kementerian PUPR saat ini tengah mengkaji lahan yang cocok untuk dijadikan sebagai calon jalan Tol Puncak dari Caringin-Puncak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Sebesar Rp 2.074.000 per Gram
-
Didik Madiono Ditunjuk Sebagai Plt Ketua Dewan Komisioner LPS, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Akhirnya Pertamina Pasok Minyak Mentah ke SPBU Swasta, Stok BBM Kembali Tersedia?
-
Penjualan Menurun, Foot Locker Tutup 100 Gerai
-
Apindo ke Purbaya Yudhi: Jangan Naikkan Cukai, Dunia Usaha Kian Terjepit
-
Digitalisasi jadi Bukti Distribusi BBM Pertamina Lancar Meski Ada Unjuk Rasa
-
Jumlah Perbankan Terlalu Banyak, OJK Kasih Solusi Merger agar Kinerja Nendang
-
Tak Hanya Rokok, Peredaran Vape Ilegal Makin Liar, Pelaku Usaha Beri Peringatan Keras ke Pemerintah
-
Rezeki Nomplok! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Saldo Ratusan Ribu Siap Mendarat di Akunmu
-
Bukan Cuma Soal Untung! Perusahaan Dituntut Miliki Strategi Bisnis Berbasis Data