Suara.com - Ibu PKK adalah sebutan bagi para perempuan, khususnya ibu rumah tangga, yang tergabung dalam Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Organisasi ini ada di tingkat RT, RW, hingga kelurahan dan desa, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui berbagai kegiatan sosial, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Dikenal aktif dalam kegiatan gotong royong, seperti posyandu, kerja bakti, hingga pelatihan keterampilan,ibu-ibu PKK biasanya memiliki peran ganda: mengurus keluarga sekaligus terlibat dalam pembangunan lingkungan sekitarnya. Mereka adalah tulang punggung komunitas yang tak hanya tangguh secara domestik, tapi juga punya potensi besar dalam dunia wirausaha.
Dengan basis komunitas yang kuat dan semangat kerja sama yang tinggi, ibu-ibu PKK memiliki keunggulan dalam membangun usaha. Mereka juga biasanya memiliki keterampilan praktis seperti memasak, menjahit, atau membuat kerajinan yang bisa dijadikan produk bernilai jual. Selain itu, pengalaman mengelola kegiatan kelompok membuat mereka terbiasa bekerja dalam tim dan menyusun rencana bersama.
Inspirasi Bisnis yang Cocok untuk Ibu PKK
Dengan keterampilan yang dimiliki dan kekuatan kerja sama yang terbangun lewat kegiatan rutin PKK, banyak jenis usaha yang bisa dijalankan secara kolektif maupun individu. Berikut beberapa ide usaha yang realistis, mudah dimulai, dan punya potensi berkembang:
1. Usaha Kuliner Rumahan
Masakan rumahan buatan tangan ibu-ibu selalu punya tempat di hati pembeli. Mulai dari nasi kotak untuk acara lingkungan, kue basah untuk arisan, sampai camilan kering untuk jualan online—semua bisa jadi peluang. Apalagi jika dikerjakan bersama-sama, pembagian tugas akan mempermudah produksi dan efisiensi waktu.
2. Kerajinan Tangan dan Souvenir
Keterampilan seperti merajut, membuat bros, taplak meja, hampers, dan kerajinan dari bahan bekas (daur ulang) bisa jadi usaha kreatif yang laku di pasaran. Produk ini sering dibutuhkan untuk acara hajatan, syukuran, hingga suvenir instansi.
Baca Juga: Pengusaha Kecil Perlu Berjejaring dan Manfaatkan Teknologi Supaya Suaranya Didengar
3. Jamu Tradisional dan Produk Herbal
Banyak ibu-ibu memiliki pengetahuan turun-temurun tentang ramuan herbal, jamu, atau minuman tradisional. Saat ini, tren kembali ke produk alami sedang naik. Produk jamu siap minum, rempah instan, atau minuman jahe bisa dikemas modern dan dijual secara lokal maupun online.
4. Usaha Daur Ulang dan Ecoprint
Kalau ibu-ibu suka kreativitas yang ramah lingkungan, membuat tas dari plastik bekas, dompet dari kain perca, atau kain motif ecoprint (dari daun dan bunga asli) bisa menjadi produk yang unik dan bernilai seni tinggi. Kegiatan ini juga cocok dijadikan pelatihan bersama dalam kegiatan PKK.
5. Jasa Les dan Kegiatan Edukatif Anak
Ibu-ibu PKK yang punya latar pendidikan atau pengalaman mengajar bisa membuka les belajar, taman baca, atau kelas menggambar untuk anak-anak di sekitar rumah. Selain sebagai peluang usaha, ini juga berkontribusi pada pendidikan lingkungan.
Di tengah dinamika kehidupan rumah tangga dan masyarakat, muncul satu kekuatan yang seringkali luput dari sorotan yaitu entrepreneurship ibu-ibu PKK.
Tips Entrepreneurship untuk Ibu PKK
Supaya ide-ide bisnis tadi bisa benar-benar dijalankan dan sukses, berikut beberapa tips entrepreneurship yang bisa diterapkan:
1. Mulai dari Kecil dan Realistis
Jangan terbebani harus langsung besar. Fokus dulu pada produk yang bisa dibuat dan dijual dengan sumber daya yang ada. Setelah berjalan, evaluasi, dan kembangkan perlahan.
2. Manfaatkan Kebersamaan di Kelompok PKK
Bentuk tim kecil berdasarkan minat dan keterampilan masing-masing. Misalnya, tim kuliner, tim promosi, dan tim produksi. Kolaborasi membuat pekerjaan jadi ringan dan menyenangkan.
3. Ikut Pelatihan dan Upgrade Ilmu
Manfaatkan program pelatihan dari dinas UMKM, desa, atau lembaga sosial. Belajar soal pengemasan, keuangan sederhana, branding produk, hingga pemasaran digital bisa meningkatkan nilai jual produk.
4. Promosi Lewat Media Sosial dan WhatsApp Group
Dokumentasikan proses produksi, hasil produk, dan testimoni pembeli. Posting secara rutin di Instagram, Facebook, atau grup WhatsApp warga. Bisa juga jualan lewat marketplace seperti Shopee atau Tokopedia jika sudah siap.
5. Bangun Kepercayaan Pelanggan
Selalu jaga kualitas produk dan layanan. Bila perlu, gunakan label merek sederhana atau kemasan menarik agar terlihat profesional. Pelanggan yang puas akan merekomendasikan ke orang lain.
Manfaat Entrepreneurship Ibu-Ibu PKK
Dengan semangat gotong royong, sedikit pelatihan, dan keberanian mencoba, siapa pun bisa jadi entrepreneur. Selain aktif di lingkungan, manfaatnya bahkan bisa jadi pembuka jalan untuk berkembang secara ekonomi yang akan sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, serta menjadi tabungan masa depan.
Selain itu, usaha yang berkembang juga bisa menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar. Misalnya, usaha katering bisa melibatkan ibu-ibu lain sebagai asisten masak atau pengantar makanan.
Entrepreneurship menjadi alat pemberdayaan yang sangat efektif bagi perempuan, khususnya ibu-ibu PKK. Melalui pelatihan, pengalaman, dan praktik langsung dalam berwirausaha, mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru yang mengangkat posisi mereka dalam keluarga maupun masyarakat.
Dengan semangat gotong royong, sedikit pelatihan, dan keberanian mencoba, siapa pun bisa jadi entrepreneur. Karena di balik dapur rumah dan kegiatan posyandu, tersimpan kekuatan bisnis yang luar biasa. Jadi, yuk jadikan kegiatan PKK bukan hanya tempat berkumpul, tapi juga wadah membangun usaha bersama!
(Mauri Pertiwi)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok