Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru berbalik menguat pada pembukaan perdagangan Kamis (17/4/2025). IHSG masuk zona hijau di level 6.407.
Mengutip data RTI Business, pada pukul 09.12 WIB, IHSG masih bergerak dua arah, namun lebih mengarah ke zona hijau dengan naik 23,16 poin atau naik 0,36 persen menuju ke level 6.423
Pada waktu itu, sebanyak 1,80 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp1,25 triliun, serta frekuensi sebanyak 160,4 ribu kali.
Dalam perdagangan di waktu itu, sebanyak 214 saham bergerak naik, sedangkan 194 saham mengalami penurunan, dan 189 saham tidak mengalami pergerakan.
Proyeksi Hari Ini
IHSG diprediksi akan mengalami hambatan dan terperangkap di zona merah pada perdagangan Kamis (17/4/2025).
IHSG kemarin ditutup turun 0.65 persen, dan kembali disertai aksi jual asing Rp 365 Miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBNI, BMRI, ADRO, BBRI, dan BBCA.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman mengatakan,IHSG hari ini berpotensi kembali terkoreksi seiring the Fed mengisyaratkan hold rate lebih lama.
"Di mana level support IHSG dengan rentang 6.200 - 6.300, sedangkan level resistance IHSG dengan rentang 6.450-6.500," ujar Fanny dalam risetnya di Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Baca Juga: IHSG Diproyeksikan Masih Terperangkap di Zona Merah pada Perdagangan Hari Ini
Adapun, Dia menuturkan, Indeks-indeks utama Wall Street melemah pada perdagangan Rabu (16/4). Hal tersebut didorong oleh kekhawatiran investor terhadap prospek sektor teknologi dan dampak kebijakan tarif yang diumumkan Presiden AS Donald Trump.
Kemudian pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell mengenai risiko ekonomi AS akibat tarif tersebut. Dow Jones Industrial Average turun 1,73 persen S&P 500 turun 2,24 persen dan Nasdaq Composite turun signifikan sebesar 3,07 persen.
Tekanan jual semakin dalam setelah saham Nvidia melemah 6,9 persen, setelah perusahaan mengumumkan akan mencatat beban kuartalan sebesar USD5,5 miliar terkait larangan ekspor chip H20 ke China dan negara lain. Pemerintah AS mewajibkan lisensi khusus untuk pengiriman chip tersebut dari AS ke China.
"Selain itu, saham Nvidia setelah laporan The New York Times menyebutkan bahwa pemerintahan Trump sedang mengambil langkah untuk menindak startup China DeepSeek, salah satu mitra Nvidia. Kemudian, saham AMD anjlok 7,4 persen, dan Micron Technology melemah 2,4 persen. Saham ASML mengecewakan, saham turun 7 persen," kata Fanny.
Sedangkan, Dia menuturkan, bursa saham Asia-Pasifik melemah pada perdagangan Rabu (17/4), seiring tekanan dari Wall Street yang turun. Sentimen investor dibayangi oleh kekhawatiran tarif dan terhadap rilis data ekonomi utama dari China.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,01% dan Topix turun 0,61 persen. Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,21 persen, sementara indeks small-cap Kosdaq melemah 1,80 persen. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun tipis 0,04 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak