Masyarakat atau investor publik memegang sekitar 1,88 miliar saham PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE), yang setara dengan 21,08% dari total saham yang beredar. Kepemilikan ini tersebar di kalangan investor ritel, di mana masing-masing individu memiliki porsi kurang dari 5%.
Pemilik Saham di Balik Fore Holdings Pte. Ltd. (FHPL)
Menariknya, Fore Holdings Pte. Ltd. (FHPL) juga dimiliki oleh berbagai perusahaan dan individu, dengan struktur kepemilikan yang cukup rumit. Berikut adalah daftar pemegang saham terbesar FHPL berdasarkan prospektus sebelum IPO:
- EVLab Fore Pte. Ltd.: 16,11%
- Marsela I Ltd.: 11,95%
- Ganesha Street Ltd.: 11,01%
- Moluccas II Limited: 7,83%
- East Ventures SEA 3 Pte. Ltd.: 7,35%
- Fairmont L.P.: 7,01%
- Fuji L.P.: 6,32%
- Light Forests Limited: 5,12%
- Otten Coffee Indonesia (OCI): 5,12%
Selain pemilik utama tersebut, terdapat pula sejumlah investor dengan kepemilikan di bawah 5% yang turut menjadi bagian dari FHPL:
- Vico Lomar (CEO Fore Coffee): 3,63%
- Menang Investments Pte. Ltd.: 3,42%
- Santorini III Limited: 2,44%
- MSA China Fund II L.P.: 2,24%
- Spruce Capital Investment Pte. Ltd.: 1,23%
- PT Bahagia Alam Sejahtera: 1,14%
- Agaeti Venture Capital LP: 0,95%
- Elisa Suteja: 0,93%
- Dilhan Pillay Sandrasegara (CEO Temasek): 0,79%
- Shengyu Ventures Limited: 0,73%
- 14th Street Capital Ltd.: 0,63%
- Como Management Pte. Ltd.: 0,45%
- Karuizawa Pine Investments Ltd.: 0,45%
- Tedo Salim: 0,37%
- Jhoni Kusno: 0,35%
- Robin Boe: 0,34%
- PT Unicorn Nusantara Indonesia: 0,25%
- Seah Kian Wee: 0,25%
- Enniwati Budiman: 0,25%
- CV Kreasi Cahaya Abadi: 0,17%
- PT Triputra Investindo Arya (Grup TP Rachmat): 0,14%
- Divine Blessing Investments Ltd.: 0,12%
Langkah Strategis Fore Coffee ke Depannya
Mengutip dari situs resminya, Fore Coffee telah berhasil menunjukkan kinerja keuangan yang kuat dan stabil dalam beberapa tahun terakhir.
Hingga September 2024, perusahaan ini tercatat memperoleh penjualan bersih sebesar Rp727 miliar, yang menunjukkan pertumbuhan tahunan sebesar 135%, dengan rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 112% antara 2021 hingga 2023.
Selain itu, laba kotor Fore Coffee mencapai Rp447 miliar, tumbuh 128% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan CAGR 122% untuk periode yang sama.
EBITDA juga mengalami lonjakan signifikan, tercatat sebesar Rp135 miliar, meningkat 187% dibandingkan tahun sebelumnya. Hasil ini mencerminkan keberhasilan strategi ekspansi yang dijalankan oleh Fore Coffee serta semakin mengukuhkan posisinya di pasar kopi Indonesia.
Baca Juga: IHSG Diproyeksikan Bisa Lanjutkan Penguatan di Perdagangan Rabu Ini
Untuk mendukung tujuan pertumbuhannya, Fore Coffee merencanakan alokasi dana IPO ke dalam tiga sektor utama. Sekitar Rp275 miliar akan digunakan untuk memperluas jaringan kedai kopi dengan target membuka 140 gerai baru di seluruh Indonesia dalam dua tahun mendatang.
Selain itu, Rp60 miliar akan dialokasikan untuk ekspansi vertikal dengan meluncurkan bisnis gerai donat melalui anak perusahaan mereka. Sisa dana sebesar Rp44 miliar akan digunakan untuk memperkuat modal kerja operasional perusahaan.
Demikianlah informasi terkait daftar pemilik saham FORE dengan kepemilikan terbesar. Ditambah dengan dukungan dari berbagai investor, Fore Coffee siap bersaing di pasar kopi premium Indonesia dalam jangka panjang.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas
Tag
Berita Terkait
-
IHSG Dibuka Menguat Pada Kamis 17 April, Ucapan Jerome Powell Bikin Pasar Was-was
-
IHSG Berbalik Menguat pada Pembukaan Perdagangan Kamis
-
IHSG Diproyeksikan Masih Terperangkap di Zona Merah pada Perdagangan Hari Ini
-
SMGR Punya Hajat Mau Buyback Saham, Siapkan Rp300 Miliar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak