Suara.com - Sebuah restoran mewah di Shanghai telah menarik perhatian besar karena menjual jenis makanan yang berbeda. Menariknya, para pengunjungnya ini ternyata sebagian adalah orang kaya dikarenakan harga makanannya yang fantastis.
Restoran ini pun juga menyajikan pengalaman bersantap di hutan hujan "asli" yang menyajikan hidangan yang dibuat dari kotoran gajah olahan. Makanan ini memicu kontroversi dan memecah opini publik online. Dilansir dari Soouth China Morning Post, makanan berbentuk kotran gajah ini berawal dari blooger yang terkenal.
Seorang blogger makanan populer dikenal sebagai "Catatan Kuliner Mixue", ini memiliki lebih dari 400.000 pengikut di RedNote, membagikan video menawan tentang petualangan bersantapnya dalam sebuah postingan. Adapun isi postingan itu berjudul "Restoran Baru Shanghai Mendorong Batas Kegilaan", yang memamerkan sajian luar biasa dari restoran tersebut.
Tempat makan yang terkenal dengan masakan ramah lingkungan ini menyajikan berbagai hidangan inovatif termasuk daun pohon, es batu berlapis madu, dan hidangan penutup yang dibuat dengan cerdik dari kotoran gajah kering yang disterilkan.
Pelanggan dikenakan biaya 550 dollar atau sekitar Rp 9,1 juta untuk hidangan mewah bertema hutan hujan yang terdiri dari 15 hidangan, tidak termasuk minuman. Dalam unggahannya, sang blogger merinci pengalamannya, dimulai dengan ritual makan di mana para tamu memetik daun langsung dari tanaman pot, mencelupkannya ke dalam saus, dan memakannya mentah-mentah. Sedangkan, seorang pelayan menjelaskan konsep "masakan fusi ekologis".
Saat hidangan berlangsung, para tamu disuguhi berbagai hidangan yang tidak biasa. Salah satu sajian tersebut mengharuskan para tamu untuk menjilati madu dan serbuk sari dari es batu. Hidangan lainnya menampilkan semangkuk lendir hitam, yang dibuat dengan cermat untuk meniru aroma tajam bunga Rafflesia yang bersifat parasit. Makanan ini terkenal karena baunya yang busuk.
Anehnya, pelayan menjelaskan bahwa aroma itu membangkitkan aroma daging yang membusuk. Hidangan mencapai puncaknya dengan hidangan penutup yang mencolok yang disebut 'Bunga yang Dimasukkan ke Kotoran Gajah'. Hidangan ini secara kreatif menggunakan kotoran gajah sebagai bahan dasar yang menyerupai remah-remah renyah, dihiasi dengan parfum herbal, selai buah, serbuk sari, dan sorbet madu.
Untuk benar-benar menikmati hidangan penutup kotoran, para tamu diundang untuk menaiki tangga untuk tur makanan penutup. Di mana mereka dapat memilih parfum herbal dan selai buah pilihan untuk mempersonalisasi pengalaman kuliner mereka.
Kuliner yang tidak konvensional ini telah mengejutkan banyak orang di dunia maya, memicu wacana yang meluas dan opini yang terpolarisasi. Seorang komentator berkomentar: "Benar-benar menjijikkan dan menakutkan. Saya dari provinsi Yunnan, tetapi kami jelas tidak mengonsumsi kotoran gajah di sini," katanya.
Baca Juga: Harga Kelapa Bulat Mahal, Mendag: Banyak yang Ekspor!
Yang lain menambahkan: “Orang kaya akan makan apa saja, dan Shanghai, yang terkenal sebagai Kota Ajaib, benar-benar sesuai dengan julukannya. Ini terasa seperti penghinaan dan ujian kepatuhan berskala besar bagi orang kaya," tambahnya
Sebaliknya, perspektif ketiga muncul: “Ini bukan restoran konvensional; ini lebih mirip dengan tempat eksperimen baru. Jika Anda mencari pengalaman bersantap yang unik, tempat ini tentu patut dicoba," katanya.
Sementara itu, kotoran gajah, yang kaya akan serat tanaman, sering digunakan dalam berbagai produk, termasuk produksi kertas A4. Meskipun Undang-Undang Kebersihan Makanan Tiongkok mengamanatkan bahwa makanan harus tidak beracun, tidak berbahaya, dan memenuhi standar gizi, masih belum pasti apakah makanan penutup yang terbuat dari kotoran gajah - meskipun telah menjalani disinfeksi - sesuai dengan peraturan ini.
Berita Terkait
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Dominasi Dua Dekade Berakhir Mobil China Diprediksi Lampaui Penjualan Mobil Jepang di Tahun 2025
-
Oppo Reno 15c Kini Meluncur di India, Spek Berbeda dari Versi China?
-
Rahasia di Balik Murahnya Harga Mobil China Bekas Rasa Baru di Pasar Otomotif
-
Desain Mobil China Dinilai Hanya Bisa Plagiat dan Minim Inovasi
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Grab Indonesia 2025: Ketika Platform Digital Menjadi Bantalan Sosial dan Mesin Pertumbuhan Ekonomi
-
Purbaya Ungkap Peluang Gaji PNS Naik Tahun Depan, Ini Bocorannya
-
ESDM Terus Kejar Target Produksi Minyak Tembus 900 Ribu Barel per Hari
-
Harga Cabai Tak Kunjung Turun Masih Rp 70.000 per Kg, Apa Penyebabnya?
-
Pasokan Energi Aman, Pembangkit Listrik Beroperasi Tanpa Kendala Selama Nataru
-
Bahlil Tegaskan Perang Total Lawan Mafia Tambang
-
Petani Soroti Kebijakan Biodiesel Justru Bisa Rusak Ekosistem Kelapa Sawit
-
Dirayu Menperin soal Insentif Mobil Listrik 2026, Ini Jawaban Purbaya
-
Jelang Tahun Baru, Purbaya: Saya Pikir Menkeu Sudah Tenang 31 Desember
-
Sejarah! Produksi Sumur Minyak Rakyat Dibeli Pertamina di Jambi