Suara.com - PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari hasil keuntungan pada kinerja keuangan di tahun 2024. Hal ini sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) emiten konstruki itu yang digelar di Plaza PP, Jakarta, Rabu. 30 April 2025.
Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad mengatakan, hasil keuntungan yang didapat perseroan akan digunakan sebagai laba ditahan.
"Tadi sebenarnya sudah dibahas dalam RUPS itu sebagai cadangan, keuntungan yang ada," ujar Novel dalam paparan publik, Rabu (30/4/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbianto menjelaskan, alasan perseroan menahan laba bersih tahun 2024, karena memang industri konstruksi memang tengah ketat. Sehingga, bilang dia, laba bersih tersebut digunakan untuk modal kerja perseroan.
"Karena pertama adalah di sektor konstruksi, khususnya BUMN karya ini kan terkait dengan modal kerja ini cukup tight banget," ucap dia.
Selain itu, sambung Agus, pemerintah juga baru membuka blokir APBN secara bertahap untuk pembangunan infrastruktur. Misalnya, pemblokiran dana infrastruktur untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"itu kan baru beberapa, hususnya yang di IKN ini sudah dan di Kementerian PU ini juga bertahap. Nah tentunya cadangan ini kita gunakan untuk memperkuat struktur permodalan kita," kata dia.
Kinerja Keuangan 2024
PTPP mencatatkan laba bersih sebesar Rp 415,65 miliar sepanjang tahun buku 2024. Meski laba bersih tersebut mengalami penyesuaian sebesar 13,65 persen dibandingkan tahun sebelumnya, pencapaian ini mencerminkan resiliensi dan kemampuan adaptif PTPP dalam menghadapi tekanan biaya di tengah iklim ekonomi dan proyek yang semakin kompleks.
Baca Juga: Trans Marine Bagi-bagi Dividen Rp280 Miliar
Dari laporan keuangan resmi yang dirilis perusahaan, pendapatan usaha PTPP tumbuh 7,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 19,81 triliun dari sebelumnya Rp 18,46 triliun pada 2023. Peningkatan ini menjadi bukti bahwa perusahaan tetap produktif dan agresif dalam menggarap proyek strategis, terutama di sektor jasa konstruksi.
Kontribusi utama berasal dari segmen jasa konstruksi sebesar Rp 16,17 triliun, yang mencerminkan posisi PTPP sebagai tulang punggung pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Segmen EPC berkontribusi Rp 2,05 triliun, diikuti properti dan realty sebesar Rp 795,18 miliar. Pendapatan juga tercatat dari segmen lain seperti jalan tol, energi, pertambangan, pracetak, dan persewaan peralatan.
Di tengah peningkatan pendapatan, PTPP tetap menghadapi tantangan dari sisi struktur biaya. Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 17,17 triliun dari Rp 16,08 triliun tahun sebelumnya.
Meski demikian, laba kotor tetap tumbuh 10,52 persen menjadi Rp 2,63 triliun, menandakan pengelolaan proyek yang efisien dan kemampuan untuk menjaga margin di tengah tekanan biaya material dan tenaga kerja.
Perusahaan juga mencatat beberapa beban non-operasional yang meningkat, seperti beban keuangan sebesar Rp 1,89 triliun (naik dari Rp 1,20 triliun), serta beban lainnya dan pajak. Namun demikian, PTPP berhasil menjaga posisi laba bersih tetap positif, menunjukkan bahwa perusahaan mampu menjaga arus kas dan ekuitas secara sehat.
Manajemen PTPP menilai bahwa tahun 2024 adalah periode transisi penting menuju efisiensi jangka panjang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!
-
Citibank Pastikan Kinerja Keuangan di Kuartal III 2025 Tetap Solid
-
Alasan Indonesia Belum Jadi Raja Batu Bara Asia, Padahal Pasokan dan Ekspor Tinggi
-
APINDO: Isu Utama Bukan hanya UMP Tapi Penciptaan Lapangan Kerja Formal
-
Rupiah Merana! Dihantam Dolar AS dan Ketidakpastian The Fed