Suara.com - Anggota Komisi XII DPR RI, Gandung Pardiman, meminta pemerintah serius dalam terhadap pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Hal ini sebagai upaya dari strategi jangka panjang ketahanan energi nasional.
Menurutnya, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, khususnya melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), telah menunjukkan keseriusan untuk menghadirkan energi nuklir sebagai solusi atas tantangan kebutuhan energi nasional ke depan.
"PLTN adalah jawaban atas kebutuhan energi yang bersih, stabil, dan berdaya saing tinggi. Ini langkah besar yang harus kita dukung bersama," ujar Gandung di Jakarta, Kamis (1/5/2025).
Pemerintah menargetkan PLTN pertama mulai beroperasi pada tahun 2032 dengan kapasitas awal sebesar 250 megawatt (MW). Kapasitas tersebut akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai 4,3 gigawatt (GW) pada tahun 2040.
Proyeksi ini sesuai dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang mencanangkan kontribusi energi nuklir mencapai 14,2% dari total bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 73,6 persen pada tahun 2060.
Gandung Pardiman menekankan bahwa PLTN memiliki sejumlah keunggulan strategis yang menjadikannya pilihan ideal untuk menggantikan pembangkit berbasis batu bara yang selama ini mendominasi. Selain mampu menjadi sumber base load yang besar dan stabil, energi nuklir juga memiliki emisi karbon yang sangat rendah sehingga sangat sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE).
"PLTN bukan cuma soal energi, tapi juga katalis industrialisasi dan penciptaan lapangan kerja baru. Ini momentum besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," imbuh dia,
Namun, ia mengingatkan bahwa pembangunan PLTN bukan tanpa tantangan. Ada tiga isu krusial yang menurutnya harus menjadi perhatian utama pemerintah agar program ini dapat berjalan optimal dan mendapatkan legitimasi dari masyarakat luas.
Pertama adalah dukungan publik. Meski survei Kementerian ESDM menunjukkan bahwa 70% masyarakat Indonesia mendukung pembangunan PLTN, Gandung menilai bahwa sosialisasi harus diperluas. Edukasi dan pelibatan masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah yang berpotensi menjadi lokasi tapak PLTN, menjadi penting guna membangun kepercayaan dan meminimalisasi resistensi.
Baca Juga: Komitmen Tingkatkan Produksi Energi Nasional, Menteri ESDM Tinjau Operasional Hulu Migas PHM
Kedua, Gandung menyoroti pentingnya sistem pengelolaan limbah radioaktif yang ketat dan aman. Menurutnya, aspek ini sangat menentukan keberlangsungan dan keamanan PLTN jangka panjang. Regulasi, teknologi, serta sistem pengawasan harus dirancang sebaik mungkin agar tidak menjadi ancaman bagi generasi mendatang.
Ketiga, kesiapan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi hal yang tak kalah penting. Untuk mengoperasikan dan mengelola teknologi nuklir secara aman dan efisien, dibutuhkan tenaga ahli yang kompeten dan terlatih.
Gandung mendorong agar pemerintah mulai menyiapkan program pendidikan dan pelatihan secara terstruktur untuk mencetak SDM unggul di sektor energi nuklir.
Sebagai bentuk komitmen konkret, Gandung mendesak pemerintah agar segera membentuk Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO) sebagai badan pelaksana khusus yang akan mengawal dan mengeksekusi seluruh tahapan program pengembangan PLTN nasional.
"Kalau mau maju, kita harus berani masuk ke energi masa depan. Dan nuklir adalah salah satunya," kata dia.
Masyarakat Setuju RI Bangun PLTN
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
Terkini
-
BRI Percepat Penyaluran KPR FLPP untuk Dukung Program Perumahan Nasional
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
Transisi Energi Bukan Sekadar Teknologi, Tapi Edukasi Generasi Muda
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
-
Tekan Emisi Karbon, Swasta Berbondong-bondong Lakukan Ini
-
IHSG Hijau di Awal Sesi, Tapi Sentimen Trump Bisa Buat Anjlok
-
RI jadi Kunci Industri Regional, Mulai Bisnis Kayu Hingga Perangkat Keras
-
Minat Masyarakat untuk Menabung di Bank Turun pada September 2025, Apa Penyebabnya?
-
RI Punya Banyak Keunggulan Jadi Pusat Perdagangan Aset Kripto di Asia Tenggara