Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih berpotensi mengalami tekanan dalam jangka pendek. Walaupun, sentimen global memberikan harapan bagi investor.
Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan menilai, bahwa pola teknikal dan kondisi pasar saat ini mengindikasikan adanya potensi koreksi setelah penguatan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin, 5 Meil 2025, IHSG ditutup menguat 0,24 persen ke level 6.832. Namun demikian, Valdy mencatat bahwa penguatan tersebut belum cukup untuk menutup gap di level 6.870.
"IHSG gagal tutup gap di 6.870 pada penutupan Senin (5/5). Bersamaan dengan pergerakan tersebut, terbentuk pola inverted hammer. Dengan kondisi overbought pada Stochastic RSI, sebaiknya tetap waspadai potensi pullback ke kisaran 6.770-6.800 dalam jangka pendek," ujarnya dalam riset harianya, Selasa (6/5/2025).
Kinerja IHSG kemarin dinilai cukup mengesankan, mengingat realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 tercatat sebesar 4,87 persen secara tahunan (year-on-year), lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 4,91 persen dan juga di bawah capaian kuartal sebelumnya yang berada di angka 5,02 persen.
Namun menurut Valdy, pelambatan pertumbuhan ekonomi ini sejatinya telah diantisipasi pasar.
"Perlambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2025 relatif sudah diantisipasi pasar dengan berbagai isu seperti perlambatan konsumsi, penghematan anggaran Pemerintah dan pelemahan Rupiah. Investor nampaknya telah mengantisipasi kondisi ini bersamaan dengan pelemahan signifikan IHSG di awal April 2025," imbuh dia.
Sementara itu, dari sisi eksternal, Valdy menilai bahwa harapan pasar kini tertuju pada perkembangan negosiasi dagang global, terutama antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Kabar bahwa kelompok produsen alas kaki di AS meminta Presiden Donald Trump untuk membebaskan produk alas kaki dari beban tarif menjadi sentimen positif bagi Indonesia.
“Hal ini dapat menguntungkan Indonesia, mengingat salah satu komoditas ekspor utama Indonesia ke AS adalah produk alas kaki,” ujarnya.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Melemah Tipis Hari Ini, Bursa Asing Mayoritas Terkoreksi
Di sisi global, indeks-indeks utama di Wall Street mengalami penurunan setelah reli penguatan terhenti pada awal pekan.
Valdy menjelaskan bahwa pelaku pasar masih mencermati arah kebijakan perdagangan global, terutama sikap Presiden Trump yang menyatakan belum ada rencana konkret untuk melanjutkan negosiasi dagang dengan Tiongkok.
Pernyataan ini sedikit kontras dengan kabar sebelumnya bahwa Tiongkok sedang mengevaluasi kemungkinan pembukaan dialog dagang.
Investor global juga menunggu hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed yang dijadwalkan berlangsung pada 7 Mei. Konsensus pasar memperkirakan bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 4,5 persen.
"Perubahan kebijakan nampaknya baru dapat dilakukan jika ada kepastian kebijakan tarif perdagangan antara AS dengan China," kata Valdy.
Di Eropa, pasar saham ditutup bervariasi seiring dengan kecenderungan investor untuk bersikap “wait and see” menjelang rilis kebijakan moneter dari sejumlah bank sentral di kawasan tersebut, termasuk Bank of England, Norges Bank, dan Sveriges Riksbank.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
Terkini
-
Akui Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun, BI Minta Tolong ke Pemerintah dan Pengusaha
-
RS Azra Percayakan Implementasi Host Bridging System Kepada AdMedika Untuk Percepat Layanan Pasien
-
5 Fakta Krisis Singapura: Harga Sewa Melambung hingga Restoran Tutup
-
Lowongan Kerja Kemenko PM September 2025: dari Videografer sampai Social Media Specialist
-
IHSG Loyo Didorong Pelemahan Rupiah
-
Menkeu Purbaya Bisa Andalkan Sektor Migas untuk Kejar Target Ekonomi Tumbuh 6 Persen
-
Merasa Terlindungi, Guru di Sukabumi Ceritakan Pengalaman Positif dengan JKN
-
Rupiah Terkapar Tak Berdaya Lawan Dolar AS Hari ini ke Level Rp 16.600
-
BTN Syariah Akan Berubah Jadi Bank Syariah Nasional, Layani Tabungan Emas Hingga Haji
-
CFX Catat Transaksi Derivatif Kripto Tembus Rp73,8 Triliun