Suara.com - Dalam dunia bisnis dan pasar modal yang terus berkembang, istilah liquidity provider menjadi semakin sering terdengar. Namun, masih banyak orang yang belum memahami secara menyeluruh apa peran penting liquidity provider dan bagaimana mereka mempengaruhi kelancaran transaksi di pasar keuangan.
Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu liquidity provider dalam dunia bisnis dan pasar modal, perannya, serta manfaat yang ditawarkannya bagi investor maupun institusi keuangan.
Pengertian Liquidity Provider
Secara sederhana, liquidity provider (penyedia likuiditas) adalah pihak—baik individu, institusi, maupun perusahaan—yang berperan menyediakan likuiditas di pasar dengan cara aktif menawarkan harga beli (bid) dan harga jual (ask) atas suatu aset atau instrumen keuangan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pasar tetap cair, artinya transaksi bisa dilakukan kapan saja tanpa adanya hambatan karena kekurangan pembeli atau penjual.
Dengan adanya liquidity provider, aset seperti saham, obligasi, mata uang kripto, atau produk derivatif bisa diperdagangkan dengan lebih mudah. Mereka membantu menjaga kestabilan harga dan mengurangi selisih antara harga beli dan harga jual (spread).
Apa Itu Liquidity Provider dalam Dunia Bisnis dan Pasar Modal?
Dalam konteks pasar modal, liquidity provider memainkan peran vital, terutama pada pasar yang volumenya belum terlalu besar atau baru berkembang. Berikut adalah beberapa fungsi utama mereka:
1. Meningkatkan Kelancaran Transaksi
Tanpa liquidity provider, investor bisa kesulitan menemukan pihak lain yang bersedia menjual atau membeli aset pada waktu yang diinginkan. Liquidity provider mengisi kekosongan tersebut dengan selalu siap menyediakan harga beli dan jual.
2. Menjaga Stabilitas Harga
Baca Juga: Profil Emiten PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) dan Daftar Pemegang Sahamnya
Dengan ketersediaan likuiditas yang memadai, fluktuasi harga yang ekstrem bisa diminimalisir. Hal ini penting untuk mencegah gejolak pasar yang tidak sehat.
3. Mengurangi Spread
Spread yang terlalu besar dapat merugikan investor karena mereka harus membeli dengan harga tinggi dan menjual di harga rendah. Liquidity provider membantu menekan spread sehingga transaksi menjadi lebih efisien.
4. Mendukung Pertumbuhan Produk Baru
Produk-produk baru seperti Exchange Traded Fund (ETF) atau token digital membutuhkan dukungan liquidity provider untuk membangun kepercayaan investor melalui ketersediaan likuiditas yang konsisten.
Contoh Liquidity Provider di Dunia Nyata
Berita Terkait
-
Profil CATL, Perusahaan Rakasa China Larang Investor AS Beli Sahamnya
-
MMS Group Indonesia Ciptakan Praktik Bisnis Keberlanjutan Lewat Penerapan ESG
-
GoTo Malu-malu Dilamar Grab, Mahar Sampai Rp115 Triliun?
-
Raksasa Bisnis Aisar Khaled di Malaysia Bikin Netizen Takjub: Dia Punya Power tapi Gak Berisik
-
24 Emiten Borong Saham Rp 937 Miliar Tanpa Gelar RUPS
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar
-
IHSG Diwarnai Aksi Ambil Untung, Tapi Berakhir Menguat Tipis
-
3 Alasan Pabrik Sepatu BATA Setop Produksi Sepatu, Benarkah Terancam Pailit?
-
Di tengah Keterbatasan, Perempuan Ini Hadirkan Layanan AgenBRILink di Kepulauan Mentawai
-
Kredit Lawan Rentenir OJK Sudah Jangkau 1,7 Juta Orang