Suara.com - PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) (BKI) terus melakukan kerjasama dalam peningkatan bisnis perkapalan. Hal ini dikarenakan penguatan layanan konsultasi karbon di Indonesia terus menunjukkan perkembangan signifikan.
Salah satu langkah strategis terbaru datang melalui kerja sama antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) (BKI) dan firma konsultan keberlanjutan asal Spanyol, Neyen Consulting SL.
Layanan konsultasi karbon di Indonesia kini dianggap sebagai kebutuhan strategis, seiring meningkatnya tekanan global dan nasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Terutama bagi BUMN, kewajiban untuk menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan kian menjadi sorotan. Keudanya berupaya menghadirkan pendekatan teknis dan regulatif guna membantu perusahaan-perusahaan memenuhi target dekarbonisasi.
Direktur Operasi PT Biro Klasifikasi Indonesia R Benny Susanto menyampaikan, kerja sama ini merupakan langkah konkret untuk mempercepat dukungan teknis terhadap upaya dekarbonisasi nasional.
“Kemitraan ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga membangun pemahaman bersama tentang pentingnya pengelolaan karbon yang terukur dan kredibel. Kita ingin agar sektor industri, khususnya BUMN, tidak hanya memenuhi regulasi, tapi juga mampu memimpin transformasi menuju operasional yang lebih ramah lingkungan,” ucapnya di Jakarta, Kamis (15/5/2025).
Salah satu fokus utama, yakni pengembangan solusi konsultasi karbon yang dapat diterapkan secara luas, mulai dari pemetaan emisi hingga perencanaan pengurangan emisi melalui inisiatif berbasis lahan, kehutanan, dan karbon biru.
Pendekatan ini menjadi penting karena Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor kehutanan dan kelautan sebagai penyerap karbon alami.
Selain aspek teknis, upaya juga menyentuh kebutuhan peningkatan kapasitas nasional di bidang pengelolaan karbon.
Baca Juga: BKI Kumpulkan Pakar Bahas Solusi Angkut Mobil Listrik Lewat Laut
Pelatihan dan pertukaran pengetahuan menjadi bagian penting dari agenda bersama, dengan tujuan mendorong tumbuhnya konsultan dan praktisi lokal yang kompeten dalam mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Di tengah percepatan transisi energi dan penerapan kebijakan net zero emission, kehadiran layanan konsultasi karbon yang andal dan kredibel semakin dibutuhkan.
Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca melalui dokumen Nationally Determined Contribution (NDC), serta mendorong sektor swasta, termasuk BUMN, untuk mengambil peran aktif dalam mendukung target tersebut.
Melalui penguatan pihak internasional dan pemanfaatan teknologi, layanan konsultasi karbon diharapkan tidak hanya menjadi instrumen administratif, tetapi juga sebagai fondasi strategis dalam mendorong perubahan model bisnis menuju praktik yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Karbon adalah elemen kimia yang fundamental bagi kehidupan di Bumi. Dengan nomor atom 6 dan simbol C, karbon memiliki kemampuan unik untuk membentuk ikatan yang stabil dengan dirinya sendiri dan atom lain, menghasilkan berbagai macam molekul kompleks.
Kemampuan karbon membentuk rantai dan cincin panjang memungkinkan terbentuknya senyawa organik, seperti karbohidrat, lipid, protein, dan asam nukleat, yang merupakan dasar dari semua makhluk hidup.
Selain itu, karbon juga ditemukan dalam bentuk anorganik, seperti karbon dioksida (CO2) di atmosfer dan karbonat dalam batuan.
Karbon hadir dalam berbagai alotrop, bentuk fisik yang berbeda dengan sifat yang berbeda pula. Contohnya adalah intan yang sangat keras dan grafit yang lunak dan digunakan dalam pensil.
Penemuan terbaru, seperti fullerene dan nanotube karbon, menunjukkan potensi karbon dalam nanoteknologi dan material canggih.
Siklus karbon, yaitu pergerakan karbon antara atmosfer, lautan, daratan, dan makhluk hidup, memegang peranan penting dalam mengatur iklim global.
Aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, telah mengganggu siklus ini, menyebabkan peningkatan kadar CO2 di atmosfer dan berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global